Sabtu, 22 Desember 2012

Great

Sore hari, Aku di kampus yang sedang mendung, di salah satu sudut bernama PW, menikmati angin yang nampaknya akan membawa Hujan, duduk mengamati sekitar. 2 tahun sudah sejak aku memulai langkahku di sini. Teman - teman Greatsepuluh (nama angkatan 2010 di jurusan Komunikasi UNHAS) banyak yang lalu lalang, tapi tak seperti saat pertama aku menerawang di sudut ini, beberapa hanya menyapa lalu berlalu.
Yah prodi, pemikiran, pandangan, kegiatan, kesibukan, dan sebagainya, mulai memisahkan kami dari kebersamaan. Sedih, tapi aku teringat sebuah kalimat...


"Persahabatan itu tentang pertemuan, lalu mengenal satu sama lain, lalu menjadi sebuah ikatan erat, yang akhirnya akan berpisah"

Tanpa kita sadari, kalimat itu sudah terbukti dalam hidup kita, ingat seakrab apa kita dengan sahabat - sahabat kita waktu SD, SMP, dan SMA, atau sahabat - sahabat kita di lingkungan tempat tinggal kita? Apa yang terjadi sekarang? Seakrab apapun, Kita terpisah berjalan, ke arah yang telah kita pilih masing - masing.

Kita (Great) sepertinya sudah menjadi sahabat, setidaknya bagiku, walau ada banyak intrik lucu di dalamnya. Mengapa aku yakin mengatakan Great sudah berada dalam tingkatan persahabatan? Kita sudah melalui perkenalan, mengenal satu sama lain, ada ikatan diantara kita yang sulit dicerna akal sehat :D , dan sekarang kita beranjak memilih jalan yang akan kita lalui.
Yah tak ada kebersamaan yg berjalan beriringan dengan keabadian, ikatan apapun itu.

...............................

Aku keluar dari kegiatanku dalam mengamati, beranjak pulang aku melihat - lihat akun twitter @Greatsepuluh yang dari tadi aku perhatikan, ingin menuliskan sesuatu ke akun itu, tapi beberapa yg lebih dari 140 karakter batas minimal menulis di twitter. Jadi aku memutuskan untuk menulis saja beberapa tulisan yang terlintas dipikiranku saat itu.

"@Greatsepuluh = Jarum suntik, yang berisi imun biru merah, jarumnya kadang sakit tapi imunnya menguatkan tubuh, efek sampingnya memunculkan berbagai macam emosi, bahagia, marah, sedih bahkan Cinta #eaa #kode :D"

Dan dari dulu aku ingin menuliskan ini.

"Hey Ho @Greatsepuluh Mate, tidak terasa sebentar lagi kita akan ada di mana - mana, dengan segala peran kita masing - masing yang akan kita jalani sesuai skenario semesta. Semoga ketika saat itu tiba, kita masih mengingat apa itu Great.
Dari semua yang kita lalui ini, sedikit ataupun banyak semoga kita sadar nilai sebuah persahabatan bukan hanya terletak seberapa sering kita bersama, tapi bagaimana kita saling mengingat satu sama lain walau saat jarak kita masih sedekat mace ke akademik, walaupun nanti saat kita sudah jauh, seperti dari Makassar ke Jayapura #tsah #eaa :D"

..............................

Tiba di rumah, malam sudah menyapa, masih ditemani Hujan yang sudah datang saat aku masih diperjalanan pulang, aku berbaring di tempat tidur, mendengarkan lagu, lalu menerawang banyak hal menembus langit - langit kamar yang lampunya tidak menyala ini.


Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan


Jabat tangan ku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita ber-bincang, tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku, usapkan juga air mataku
Kita terharu, seakan tiada bertemu lagi

Bersenang-senanglah,
kar’na hari ini akan kita rindukan,
di hari nanti,
sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah,
kar’na waktu ini akan kita banggakan,
di hari tua, wo~…

[Reff:]
Sampai jumpa kawanku
S’moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik, untuk masa depan
(x2)

Bersenang-senanglah,
kar’na hari ini akan kita rindukan,
di hari nanti, wo~…

[Reff]

Mungkin diriku, masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku, masih haus sanjungan kalian

Minggu, 09 Desember 2012

DESEMBER

"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam........."

Dilangkahnya yang ke Sembilan, Desember masih menjadi sebagaimana mestinya Desember, menepati janjinya, janji akan membawa mendung yang menyajikan Hujan.

Langit biru beranjak abu - abu, awan putih merelakan perannya digantikan awan kelabu. Sekelabat cahaya kilat menghampiri lalu pergi, diikuti suara guntur yang menggelegar, menggema hampir di seluruh bagian kota ini. Semua hal itu menjadi pertanda Hujan akan menghampiri kota ini.

Yah dari setetes menyusul ratusan bahkan ribuan tetes air mulai turun, menyingkirkan debu, menyejukkan udara, membasahi semua.
Satu persatu....
Doa, banyak doa dititipkan saat Hujan
Keluhan, banyak keluhan akan Hujan
Ketenangan, banyak yang mencari ketenangan saat Hujan
Kenangan, banyak kenangan yang dibawa Hujan
Yah Bermacam emosi dan ungkapan ekspresi seiring kedatangan Hujan pun mulai muncul.

Seseorang, sedang bersandar di tembok dingin, jasadnya sedang dalam keadaan tenang, pikirannya yang sedang sibuk menerawang melihat titik - titik buram kenangan yang makin lama makin jelas, jari jemarinya mulai bekerja di depan laptop, menuliskan barisan kata yang dari tadi ada di kepalanya, dia memulai dengan menuliskan Judulnya
"If I could talk with....... "

Suara Hujan di luar mendampingi Lagu Efek Rumah Kaca menemaninya mengetik tulisannya...


"...........Aku selalu suka sehabis Hujan di Bulan Desember.............."

Minggu, 25 November 2012

Tersadar ternyata ada" Rahasia Yang Salah"

Jum'at sore, Senja yang sangat indah bisa kulihat dari ruangan ini, walau hujan cukup deras, nampaknya mendung sedang bertoleransi di luar sana. Yah mencoba lari dari beberapa hal yang akhir - akhir ini sukses menggedor hati, mencuri imajinasiku, dan bisa membuatku terdiam cukup lamaAku hanya menghabiskan hari di depan komputer ini, mengamati dua media sosial, main game, menonton beberapa video di youtube, membaca berita, dan artikel - artikel unik dari seluruh dunia. Aku melanjutkannya dengan mengunjungi beberapa blog, sekedar membaca tulisan - tulisan yang beragam yg membuat makin banyak tab yang terbuka di layar monitor saat itu.

Yah aku sedang dalam pelarian mengindari pikiran - pikiran yang aku sebut "beban otak", seperti cemoohan karena MU kalah, pemikiran2ku ttg masa depan dan peranku sebagai anak pertama, nasihat bijak, omong kosong tentang sesuatu, dan usaha - usaha beberapa "teman" yang berusaha membuatku merasa tidak enak akan sesuatu.

Semua tindakan Pelarian itu cukup berhasil hingga aku berhenti di suatu blog, membaca tulisan yang berjudul 

"Rahasia yang Salah"

Aku bersandar di kursi, terdiam menatap layar cukup lama, menghela nafas panjang.
"Satu hal lagi lagi masuk daftar beban otak fufufufu" aku berbicara dalam hati.
Yah aku beranjak dari dunia maya, menuju ke kamar yang penuh dengan ampas karet penghapus, kertas yang robek, pensil berserakan, baju, celana tergeletak tidak teratur. Kumatikan lampu kamar, dan merebahkan diri di tempat tidur, dan memasang headset.Terdengar hujan beranjak pergi, senja pun sudah berganti malam.
Radiohead  bernyanyi ditelingaku

"
she looks like the real thing

she tastes like the real thing 
in my fake plastic...love
but I can't help the feeling 
I could blow through the ceiling 
if I just turn... and run
it wears me out....... it wears me out..... it wears me out"

Yah satu tulisan sukses membuatku mengurung diri, dan menerawang banyak hal lagi malam ini.

Jumat, 02 November 2012

Panggung Bulan

Akhir Oktober sekitar pukul 20 : 00 WITA

Di luar...
Gelap menyelimuti Kota
Tersisa lampu kendaraan yang lalu lalang lalu menghilang
Suara terdengar dari berbagai sudut
Suara klakson kendaraan terdengar saling sahut dari kejauhan
Suara keluhan orang - orang yang tak terbiasa akan gelap
Keindahan bulan pun terabaikan

Di dalam...
Kamar ini sudah gelap bahkan sebelum kota diselimuti gelap
Waktu yang terus berjalan, sangat jelas terdengar
Suaranya diwakilkan detak jam yang begitu menghipnotis
Tik... Tok... Tik... Tok...
Keluhan yang meraja lela membuat Oktober kurang mendapatkan klimaks di akhir pertunjukannya.

Awal November sekitar pukul 00 : 45 WITA



Selamat datang November
Masih dengan gelap dari Oktober
Semua harapan pada November mulai dikirim oleh banyak orang
Semesta sibuk menyortir harapan mana yang pantas untuk disampaikan ke Tuhan

Aku berdiri di depan rumah
Menghindarkan diri dari kebosanan
Aku bersyukur, tidak hanya sebelah tapi kedua mataku sudah sadar gelap adalah teman setia dari waktu - waktu yang hilang


Pupilku terbuka lebih lebar, melihat sekeliling, sejauh mata memandang hanya gelap
Hingga aku sadar
Gelap yang datang bukan gelap yang kelam
Kelam yang terasa hanya sebuah perwujudan kekesalan terhadap alasan mengapa kota malam ini gelap
Yang membuat Aku hampir melupakan

Ada sebuah bias cahaya di jalanan gelap itu
Cahaya yang membuat gelap ini tidak membutakan


Aku menatap keatas
Bulan dan aku bertatap muka
Yah...
Cahaya bulan yang waktu itu sangat indah
Membawa kedalaman berperasaan
Dan remang - remang penggugah hati
Mendatangkan Inspirasi untuk berpuisi
Menciptakan Imaji seakan semuanya bisa direalisasi

Aku kembali ke dalam rumah
Kembali menikmati gelap sebuah Kamar
Meninggalkan Bulan di luar yang sedang menikmati pertunjukannya, yah dia layak mendapatkannya

Sesekali aku melihat jendela
Aku tersenyum
Aku tersadar
Melihat Semesta
Menyembunyikan korek lalu berlalu sambil bersiul.

Kamis, 01 November 2012

Aku Kagum akan Suara

Yah sekali lagi Aku tergeletak di lantai kamar ini, menikmati dinginnya ubin, melepas gerah, belajar keluar dari masalah rasa gerah, agar hidupkuku tak terlalu banyak mengeluh tentang hal sepele contohnya gerah. Tanganku meraih remote TV, semua Channel TV kulalui bolak balik, rasanya jenuh melihat air mata, tawa licik, lelucon kejam yg dibungkus sedimikian rupa sehingga "layak dinonton" oleh masyarakat. Tanganku meraih telepon genggamku, hanya mengutak atiknya hingga icon "radio" menarik perhatianku, sekali lagi aku memilih - milih, mendengarkan banyak  frekuensi membawa pikiranku terhanyut dalam lamunan tentang ingatan.

Jauh...

Kembali ke masa SMP, masa cinta monyet makin parah, sepertinya lebih tepat kalau namanya diganti menjadi Cinta Babon, ganas beringas suka manjat sana sini.
Seperti kebanyakan remaja usia SMP lainnya yang sedang merasakan perasaan aneh di hati tiap melihat lawan jenis, aku suka mencari sesuatu yang cocok buat menggambarkan perasaan yang dirasakan, salah satunya dengan musik. Nah! Kemudian timbul permasalahan, saat itu aku belum menggunakan HP atau gadget bermemori lainnya yang bisa memainkan musik, saat itu aku juga masih gagap akan teknologi Internet, yang kutahu di Internet saat itu hanya Mesin pencari dan Email, yah jadi salah satu pemecahan masalah yang paling benar adalah Mendengarkan Radio....

Yah...  Satu persatu frekuensi radio menjadi temanku sepulang sekolah. Apalagi menjelang malam, Radio menjadi teman yg menyenangkan dalam menunggu kantuk. Setiap hari berlalu dengan Tawa, Cerita seram, Lagu yang cocok buat menggambarkan perasaan, dan sebagainya. Begitu menyenangkan, hingga beberapa suara sudah menjadi suara yg sangat aku tunggu, yah....  aku kagum akan beberapa suara, aku suka akan beberapa suara....

Aku sadar dari lamunanku... Mematikan radio di HPku,melihat langit2 kamar2 dan menerawang

Jauh lebih dalam...

Aku teringat beberapa suara itu,
Pertama Sersan Dhani di Celebes FM, entah siapa nama aslinya, suaranya tegas, dan tutur katanya sopan, dan menggunakan bahasa baku, entah itu disesuaikan dengan acara yg dia bawakan, yg jelas aku suka.
Kedua aku sedikit lupa namanya, Kak Adi atau siapapun namanya, dia membawa acara komedi di radio Gamasi, suara tawanya yg lepas lucu yah selalu berhasil mengundang tawaku juga.
Beberapa pembaca berita di RRI dan sebagainya.

Ada satu lagi suara di radio yg sangat aku rindukan, seorang perempuan yang di tipa akhir acaranya dia selalu bermain gitar dan memainkan sebuah lagu untuk pendengarnya. Waktu SMP aku sempat mencatat liriknya, entah benar atau tidak..


It's Time for we
To say Good bye, we so sorry iiii
But for you guys... I say Don't worry
We will back again tomorrow, we will keep you from sorrow


Yah dalam liriknya dia berjanji untuk menjauhkan pendengarnya dari kesedihan dan itu selalu dia tepati tiap dia mengudara.

Aku merindukan mereka, bukan tidak menyukai suara2 yg sekarang berlalu lalang di Radio, beberapa Frekuensi, kemasannya terasa begitu sama sekarang, walau ada beberapa memberi sesuatu yg berbeda tp mereka seperti kehilangan magis untuk menarik pendengar.


AKU PENDENGAR YANG MERINDU


Aku merindukan suara2 itu
Mungkin mustahil tuk kembali

Aku tak membenci suara2 baru
Sebagai Pendengar aku hanya merasa kurang diajak bersenang2, menikmati lelucon, mendengarkan berita, cerita sedih, puisi, cerita seram dan lain - lain


Ah Sudahlah....


Ini hanya suaraku
Pendengar yang merindukan suara
Pendengar yang merindukan menikmati radio hingga semua frekuensi menyiarkan hal yang sama
Suara  zzzzzzzzzzzzz....

Sabtu, 27 Oktober 2012

STROKE OF SANITY

I Hear the fear of Falling soul here
It said It's just too early to trust
Trust.. the Mystery that called love
And Risking all that cannot be given up


Rabu, 17 Oktober 2012

From Alan

Anabelle, sekarang  pagi saat aku menemukan suratmu, yang kau tulis saat aku pura - pura tertidur. Maafkan aku membiarkan janji kita dikalahkan keadaan, juga soal genggamanku yang pasrah saja melepas genggamanmu, harusnya aku menggengammu lebih erat.
Tapi sudahlah, kau sudah berjalan jauh sekarang, menikmati semua yg semesta berikan, sedangkan aku? Masih di depan meja yang berantakan itu, berkhayal andai saja saat kau menulis surat buatku, aku tak pura - pura tertidur dan sempat berkata "aku mencintaimu" sebelum kau keluar dari pintu cokelat itu.



                                                              Alan
Tersimpan rapi di lemari, aku masih bingung mau memberinya kepada siapa

Kamis, 04 Oktober 2012

Andromeda

Halo Andromeda
Yang sedang mengurung diri di suatu tempat
Yang sedang menyepi dari ocehan - ocehan dunia luar

Semoga di sudut manapun kau berada
Sepimu bukan sepi yang benar - benar sendiri
Semoga di sudut manapun kau berada
Sendirimu bukan sendiri yang benar - benar sepi

Kamis, 06 September 2012

Suatu Tempat

Kakek dan Aku
Pergi ke suatu tempat
Menyusuri Jalan
Jalan yang Kakek hafal betul, walau banyak perubahan pada jalan itu
Jalan yang Aku coba ingat, perubahan ini membuatku lupa

Kakek dan Aku
Tiba di suatu tempat
Malam menyambut
Gelap tak menyurutkan memory Kakek tentang Panorama depan Rumah ini
Gelap membuat Aku menggali lagi memory saat terakhir aku ke sini

Kakek dan Aku
Masih di suatu tempat
Pagi membentang
Kakek dan Aku
Masih di suatu tempat
Entah namanya teras atau Balkon
Melihat - lihat Panorama yang semalam tertutup gelap

Kakek dan Aku
Di Enrekang, Batili
Kakek mengenang masa kecilnya
Aku menyimpannya sebagai kenangan



Ruang Kerja "Bulan"

Di ruang kerja bernama "Bulan"
Agustus mulai merapikan barang - barangnya.
Tugas sudah dia jalankan
Dia meninggalkan kantor saat yakin keadaan cukup rapih

Di koridor Kantor dia bertemu September yang akan melanjutkan pekerjaan di ruang kerja "Bulan"
Tegur sapa sederhana terjadi lalu mereka berdua berlalu menuju ke tujuan masing - masing

Agustus beranjak keluar
Terkejut
Mendengar suara langkah kaki berlari
Dia melihat
Seorang teman melewatinya dengan semangat membawa banyak hal

September tiba di ruang kerja "Bulan"
Terkejut
Mendengar suara ketukan di pintu

Dia melihat
Seorang Mei menatapnya, dengan nafas terengah - engah, membawa banyak rangkaian kata buatnya

Minggu, 19 Agustus 2012

Aku ?

Aku masuk ke pikiranku, berdiri terdiam di tengah ruangan.
Dikelilingi oleh cermin - cermin besar, cermin yang memantulkan bayangan yg akan  aku pilih untuk aku pantulkan lagi ke hadapan semua orang yang melihatku
Aku resah, aku terlalu suka dengan salah satu bayanganku di salah satu cermin, aku khawatir bayanganku yg lain juga menyukainya, aku takut semua org melihatnya sebagai diriku

Sempat aku merasa ternyata keresahanku salah, bayanganku membuatku lebih tahan ceemohan, kekhawatiranku juga berlebihan, bayanganku juga membuatku tidak merasakan sakit, ketakutanku seharusnya tak ada karena bayanganku membuat rasa takutku hilang. Dan yg terpenting semua yg dihadapanku menyukainya walau ada juga yang tidak suka

Hingga suatu saat aku berdiri ditengah kerumunan kaca, teman - temanku, keluargaku, musuhku memandang cermin - cermin itu, mereka sedang berrcengkrama dgn aku yang bukan aku.
Aku marah, ini terasa seperti kau menikmati keadaan di mana kau bersembunyi di balik sosok lain dalam dirimu dan disaat bersamaan kau takut kehilangan semuanya bahkan musuhmu, aku ingin mengembalikan semuanya
Aku masuk ke pikiranku dgn amarah dan tangis, lama aku terjebak di dalam beberapa jam berlalu, aku masih dsana dan memecahkan cermin terakhir.....

Aku terbangun dari tidurku, masih setengah sadar aku beranjak dari tempat tidur, mendekati lemari berkaca... Aku melihat bayanganku... Tiba2 dia keluar, mencekikku, mengiris nadiku dan berbisik
Aku terbangun lagi ternyata itu mimpi, aku bingung bajuku basah... Tangan kiriku bercak merah... Tangan kananku memegang pisau...

Aku tak merasa takut....
Aku tak merasa sakit....
Aku tak merasa nafasku terengah2...
Aku tak merasa pengelihatanku melemah....

Aku terbangun di RS, seorang dokter berkata
"irisannya dalam tapi tidak vital"
Aku diam.... Aku meraih sesuatu dari meja peralatan dokter itu
Tangan kiriku mencekik lehernya
Aku mengiris pelipisnya... Lalu dadanya, lengannya, hampir semua bagian tubuhnya....
Lalu aku berbisik
"Jangan terlalu serius, irisannya banyak tapi tidak vital"

Aku berlalu,
ah bukan aku, bayanganku,
ah bukan bayanganku, yg sekarang aku,
ah sudahlah yg kutahu aku bukan aku lagi.

Jumat, 10 Agustus 2012

Kita dan Semesta

Aku terbangun dari tidurku
Tersadar, Aku bermimpi lagi
Tentang Dia yang menangis
Aku bingung apa makna mimpi tersebut?
Semesta tak memberi tahu dia diam penuh rahasia

Aku terbangun dari tidurku
Tersadar, Aku tak bermimpi kali ini
Tentang Dia atau apapun itu
Aku biasa saja
Semesta Tersenyum penuh petunjuk

Aku berjalan di tengah keramaian
Mengamati semua dari balik tudung jaketku
Hingga Mataku dan matanya bertemu, menyadari keberadaan satu sama lain, tapi tanpa keinginan untuk saling sapa
Aku terkejut
Aku berlalu dari pertemuan itu
Pertemuan dengan perempuan yang menangis dalam mimpiku
Aku tersadar
Semesta mengaturnya, dia tahu aku merindunya

"Haaah !! fufufufufu Terima Kasih semesta, tapi lain kali biarkan aku dan dia sebatas mimpi, bagiku sekarang iu sudah cukup" 
Aku berkata pada semesta, yang dibalas senyuman penuh rahasianya.

Selamat Pagi Balerina

Aku sekali lagi menyambut Pagi
Santai, menikmati hangat matahari
Duduk di teras Rumah
Memperhatikan segala emosi yang lalu lalang

Aku sekali lagi menyambut Pagi
Mataku belum lelah
Pikiranku yang sedang resah
Duduk di teras Rumah
Mengingat kejadian semalam saat seorang penari terjatuh

Aku sekali lagi menyambut Pagi
Mengalahkan matahari
Khawatir seadanya
Duduk di teras Rumah
 "Semoga cepat sembuh Balerina yang keseleo kakinya:"
Pesanku yg sedang diantarkan semesta untukmu

Minggu, 22 Juli 2012

MIMPI


Di salah satu sudut kesukaannya di rumah ini, seorang perempuan duduk menerawang, tepat beberapa saat setelah dia terbangun dari tidurnya, dari mimpinya yg cukup aneh, namun bukan itu yang menjadi isi terawangannya, dia menerawang ttg moment setelah dia bermimpi. Dia bertanya - tanya dalam benaknya

Mengapa aku selalu lupa akan mimpiku yg berkesan dan selalu berusaha akuingat?

Dia selalu merasa kesal saat dia lupa akan mimpinya namun mimpi itu meninggalkan kesan yg tdk bisa diungkapkan dgn kata2. Yah seakan ada yang sangat ingin dia ceritakan tapi dia lupa

Mengapa saat aku bermimpi apapun itu yg tidak terlalu berkesan tp selalu menempel erat di memoriku atau berkesan tapi sulit untuk aku ceritakan?

Dia selalu beranggapan mimpi ttg pria yg dia idamkan itu hal biasa, toh di dunia nyata dia sering memikirkannya, bahkan bertemu, bercengkrama, dari itu mungkin sampai terbawa mimpi. Atau saat dia bermimpi melakukan hubungan sesame jenis dengan sahabat perempuannya, yah saling cumbu. Cium dan memuaskan satu sama lain. Nah mimpi2 seperti ini yg kadang dia simpan untuk dirinya sendiri.

Mengapa setiap habis mimpi buruk aku merasa sangat lelah?

Dia bingung, memang dalam mimpi itu dia lari dari kejaran Makhluk Halus, anjing, atau apalah itu, dan kadang dia bermimpi yg mengetes mentalnya seperti dia bermimpi melihat orang2 yg disayanginya wafat dan sebagainya namun mengapa jasad kita juga seakan merasakannya? Lelahnya, nafas terengah2 dan lain2

Yah belum selesai dia menerawang hal lain. Dia mendengar bunyi, bunyi yg sangat familiar, itu alarm telepon genggamnya, itu tanda bahwa dirinya harus segera bangun dari dunia mimpi untuk kembali ke dunia nyata…..

 Dia bucara dalam benaknya

Aku terbangun
Aku mimpiku
Di mana aku bermimpi
Aku sedang menerawang ttg moment setelah mimpi

Senin, 09 Juli 2012

Sebelum Sekarang

Sebelum ini
Di bawah mendung ada hangat
Ada kata dari mereka yang saling menemukan sesuatu

Sekarang ini
Di bawah terik ada beku
Ada janji di antara mereka dalam menjaga sesuatu

Anak perempuan Kamar Pojok


Aku pulang dari suatu perjalanan, lelah mengantarkanku untuk istirahat sejenak, duduk di kursi depan televise dan meminum sebotol air mineral. Aku tersadar jumlah kami penghuni hidup Rumah ini  berkurang, beberapa dari kami telah beranjak entah ke mana aku juga tak tahu.

Keringat yg mulai mengering, debu yg menempel mulai membuat diriku tdk nyaman, aku beranjak ke suatu Kamar di pojok Rumah ini, Kamar ini sebelumnya ditempati oleh dua temanku, yang satu perempuan berjilbab, mata sayu, yang satunya lagi perempuan mungil, bergigi ginsul.

Kamar ini punya aura tersendiri, minimnya pencahayaan membuat Kamar ini terkesan mistis, apa lagi letaknya yg terpisah dari kamar lain. Yah sekali lagi lelah menggodaku untuk duduk sejenak di tempat tidur di Kamar itu, menunda niatku untuk membersihkan tubuhku. Posisiku yg tadi duduk berganti berbaring.

Aku terlelap sejenak, diiringi suara kipas angin yg khas
Aku terbangun tiba – tiba, seorang anak perempuan berbisik di telingaku….

“Psssst Kakak… Kakak temannya dua kakak perempuan yg kemarin tidur di sini yah?”
“Ehhhh Ia… “ Jawabku seadanya dgn tubuh yang kaku

“Mereka ke mana kak? Aku suka mereka walau belum kenal lama, yah dari dulu aku ingin punya saudara perempuan” Dia bertanya lagi kali ini ia berpindak ke pojok kamar

“Entahlah aku tak tahu mereka ke mana….” Sekali lagi Jawaban seadanya dariku berharap percakapan ini segera berakhir

“Yaaaaah” tanggapnya kecewa “Baiklah kalau begitu kakak, sebenarnya aku ingin menuiskan sesuatu ke kakak2 perempuan itu tapi apa dayaku hehehehe, aku ingin kakak yang menyampaikannya boleh?”

Aku dan pribadiku yg sulit menolak menjawab “ia”

Dia berbicara banyak aku menuliskannya….

Halo Kakak – kakak Perempuan, aku suka kalian walau belum lama mengenal kalian, maaf aku memperhatikan kalian dalam diamku dan menggelitik kaki kalian saat tidur heheheheh, yah kegiatanku itu mungkin akan terdengar seperti menakut – nakuti kakak semua mengingat wujudku yg berbeda dengan wujud kakak, tapi kakak jangan takut, tdk semua dari “kami” suka menaku – nakuti beberapa dari “kami” kadang cuman ingin bermain hehehe, aku hanya tak suka sendiri di Kamar Pojok ini, karena itulah waktu kakak – kakak berdua tidur di sini aku merasa sangat senang. 

Sesaat setelah kakak – kakak  pergi, kakak laki – laki yg sekarang mendengarku berbicara ini datang mengisi sepi Kamar ini, aku senang, dia banyak berbicara ttg kakak – kakak, aku juga baru tahu nama kalian Diah dan Nunung dari kakak ini.

Oh ia kakak Diah dan Nunung, terima kasih walau hanya sebentar, memperhatikan kalian ngobrol, mencernanya, mengganggu kalian waktu tidur, itu sudah membuat aku senang, membuat aku siap lagi sendiri dalam sepi karena aku sadar kakak laki-laki yg sekrang berbicara denganku ini cepat atau lambat juga akan pergi hehehehe
Dan
Yang terpenting Kakak Diah dan Nunung membuat aku akhirnya tahu “Begini yah rasanya punya Kakak Perempuan”

Setelah percakapan itu anak perempuan itu jarang ke Kamar Pojok, dia juga tidak lagi “usil” ke teman2ku dia lebih banyak berpindah – pindah ke Kamar Kosong entah mengapa, aku coba tak peduli alasannya.

Sabtu, 16 Juni 2012

Mimpi nyata, di dunia nyata setelah bermimpi

Mataku semakin melemah dijamah kantuk, menahannya lebih dari ini pun sepertinya tidak berguna......

Di hari yang aneh aku menyusuri kota, berjalan bersama perempuan itu, yang terlihat berbeda hari ini, dia tak memakai kemeja kebesarannya. Dalam perjalanan, dia merasa lapar, kami memutuskan untuk makan di salah satu warung Coto di kota ini, entah kenapa mungkin dia sedang tidak tertarik dengan makanan lain.

Di tengah - tengah waktu kami menunggu makanan itu datang, aku memulai percakapan..
"Hmmm oh ia sebenarnya, ada sesuatu yg ingin sy bicarakan..."
Belum selesai aku bicara dia menjawab sambil tersenyum
"Aku tahu, aku paham, aku mengerti, bahkan sebelum kau mengatakannya"

Setelah percakapan singkat itu, kami mengobrol banyak hal lain, tentang film, musik, atau apapun itu yg saat itu kami anggap menarik.Setelah itu kamipun pulang, yah perjalanan yg cukup singkat hari itu, aku pulang memegang Koin Biru yang dia berikan sebelum kami berpisah tadi, entah apa alasannya tapi saat dia memberikan Koin ini dia berkata "Sampai Jumpa lagi, Oh ia Koin Biru ini Nyata"

Aku berjalan dalam kebingungan, bingung akan perkataan perempuan yg selalu bertingkah membingungkan

Aku tiba di rumahku, lelah menghampiri, bahagia menyelimuti, bingung menggerogoti,
Mataku semakin melemah dijamah kantuk, menahannya lebih dari ini pun sepertinya tidak berguna......

Aku tertidur di dunia ini, untuk kembali terbangun di dunia lainnya
Aku tahu aku bermimpi, mimpi yang nyata

Aku tersenyum, merasakan lelah yang telah pergi, aku merenggankan badan sejenak, lalu beranjak berdiri dari tempat tidur, langkahku terhenti oleh bunyi benda terjatuh, aku melihat aku teringat, aku bingung lagi, aku beranjak keluar.kamar....

Koin Biru itu kubiarkan tergeletak di lantai kamarku

Sabtu, 09 Juni 2012

Hanya Coba Tak Peduli Rindu


Di salah satu sudut favoritnya, Prama duduk melamun, merindukan banyak hal. Senja sudah menggelap di luar, menyadari hal itu Rama beranjak dari sudut favoritnya, dia tergesa – gesa, ke teras rumahnya. Dia diam meelihat ke arah langit, hamparan pemandangan malam yang biasa, hanya dengan bulan yang lebih Indah, dia suka “artis” baru di panggung langit malam itu, hanya dia sudah jenuh melihatnya, dia masuk kembali mengantar dirinya ke balik selimut walau raganya belum terlalu lelah. Dia menyerah dengan menunggu tanda – tanda di teras rumah.

Esok, subuh, saat mataharipun belum bangun, Prama duduk bersila di atas kasurnya, dia terbangun karena ingin ke kamar kecil, tapi kantuknya, menahan tubuhnya bergerak. Lalu terdengar suara yg sangat familiar di telinga Prama, suara yang awalnya hanya satu, lalu ada lagi, lalu makin banyak, dan makin banyak lagi, yah pagi itu Hujan dating. Prama sudah berada di teras rumahnya, inilah yang dia rindukan Hujan yg turun membsahi semuanya, di senang, dia beranjak dari teras ke bagian depan rumahnya, dia berdiri diam, melepas rindu dengan Hujan, hingga dia rasa cukup melepaskan rasa rindunya, dia lalu masuk membersihkan badannya, lalu mengeringkannya.

Masih di pagi yg sama Prama mulai merasa aneh, saluran nafasnya yg sudah menyempit dia rasa semakin parah, dia merasa sangat sesak, dia tergesa – gesa ke salah satu ruangan tempat dia menyimpan obatnya yg tersisa satu, dia mencari – cari, kepanikannya membuat ingatannya buyar dia lupa menaruhnya dmana, dia membongkar semua meja, dan mengecek semua lemari beberapa barang berjatuhan ke lantai, hingga dia ingat, dan dia pun langsung meminum obatnya.

Dia terbangn di samping barang2 yg berantakan tadi…
“Hahaha ternyata apa yg kita rindukan kadang hampir membunuh”
katanya sambil membangunkan dirinya  

Sambil membereskan barang2 yg berantakan tadi, dia bertanya – tanya
“Kenapa hal yg sudah ada, sangat sulit kita temukan saat kita mencarinya?? Aku yang menaruh obat itu kemarin tapi kenapa tadi sangat susah dicari”

Hingga dia mengambil barang terakhir, dari lantai, 
dia menatap lama barang itu, 
dia menghela nafas panjang dan tersenyum, 
dia akhirnya mengembalikan barang tersebut ke tempatnya.

Dia menuju dunia jejaring social, di salah satu akunnya dia menuliskan

“Sebenarnya sangat rindu menggambar kamu, aku hanya mencoba tidak peduli lagi, aku takut hampir mati lagi karena merindu xD  #KODE”

Rabu, 06 Juni 2012

Langkah keenam Juni

Aku pulang dari kegiatanku yg membuatku merasa hidup, aku turun dari angkutan kota itu, aku melihat bendera putih aku mencoba mengingat sesuatu.

Saat itu Juni datang menggantikan Mei, aku bahagia menyambut Juni, masih dengan semangat Mei yang aku rasakan selama 31 Hari, banyak kegiatan yg menyenangkan, banyak moment yg mengharukan, banyak pengalaman baru yang aku rasakan. Yah semua hal itu membuatku betul - betul merasa senang dan hidup. Tapi entah kenapa aku seperti melupakan sesuatu selain Tuhan yg selalu dekat denganku.

Banyak tanda - tanda yg aku dapat, tapi aku sadar ini bukan dari sahabatku Semesta , caranya menyampaikan tanda - tanda berbeda jauh, tanda - tanda ini dari hal lain yang sangat dekat tapi aku lupa.

Awal juni melangkah aku selalu teringat upacara peringatan 10 hari wafatnya salah satu keluargaku, tapi aku masih lupa sesuatu itu

Langkah kedua, ketiga, keempat Juni aku selalu melihat foto kecelakaan di jejaring sosial yang memperlihatkan darah korbannya, namun aku masih lupa sesuatu itu

Langkah kelima Juni, di kampus yg sepi, dengan udara yg terik, koridor sepi, saluran nafasku menyempit tiba - tiba, jantung berdetak kencang, keringat, tapi aku tetap tidak ingat sesuatu itu

Malam ini tanggal 06 ...  Langkah keenam Juni...

Aku pulang dari kegiatanku yg membuatku merasa hidup, aku turun dari angkutan kota itu, aku melihat aku teringat.
Aku melihat banyak mobil terparkir, keramaian orang yg terasa sepi di bawah tnda putih, dan yang paling utama adalah bendera putih yg menutupi jalan yg biasa aku lalui untuk sampai ke rumah.
Aku berjalan menyusuri jalan, melewati kerumunan sepi, sepi yang mistis, aku menyembunyikan wajahku di balik topi dan penutup kepala jaketku, sayup - sayup terdengar tangisan, sayup - sayup terdengar Ayat Tuhan, 

Kerumunan ku lewati, aku mendapat sepi yang biasa aku temui di jalan ini, tak lama aku menjumpai pagar besi  rumahku, berdiri sejenak

Aku merasa bertemu, Aku teringat Aku bercakap dengan sesuatu yg aku lupa itu

Aku  : "Hahahahahahahahahahaha maaf aku melupakanmu selama 31 Hari di bulan Mei,"
Dia   : "................."
Aku  : "Hahahah jadi tanda - tanda itu darimu? harusnya aku lebih peka""
Dia   : "................."
Aku  : "Oklah, aku lelah, kau juga sudah harus pergi lagi kan... sekali lagi maafkan lupaku ini, selamat menjalankan tugas saudara kembar KEHIDUPAN..... :)"

Aku beranjak masuk, tersenyum, dan masih tidak percaya
"Dasar KEMATIAN ada - ada saja caramu untuk mencari perhatian" Aku berbicara dalam hati.

Rabu, 30 Mei 2012

Berpura - pura Berwarna - warni

Di dalam Dunia yang berwarna - warni

Perempuan tersenyum, berjalan di salah satu sisi dari dua sisi trotoar yang ada di jalanan ini
Menyusuri jalan, dengan pikiran menerawang dan tersadar ada salah satu sisi hatinya yang tidak terisi
Dia iri melihat orang lain yang lalu lalang di kedua sisi kanan dan kiri tubuhnya, mereka seperti tak kekurangan apapun di dalam hati

Matahari terik bersahabat dengan suasana hati yang pelik, menambah lelah jiwanya
Sejenak dia bermain dengan detik - detik, mengusir lelah, sedikit merecovery raganya

Masih di dalam Dunia yang berwarna - warni

Perempuan tersenyum, duduk di salah satu sisi dari dua sisi trotoar yang ada di jalanan ini....
Mengamati sekeliling, dengan kesadaran yg menggapai lamunannya, otaknya terisi imaji...
Dia sadar melihat orang lain yang lalu lalang di kedua sisi kanan dan kiri tubuhnya, mereka seperti sedang menyamarkan sesuatu di dalam hati

Matahari tertutup mendung, hatinya mengharu biru sangat biru, itu warna asli perasaannya
Tapi dia senang, detik - detik tadi membuatnya sadar
Dia tidak sendiri dalam berpura - pura berwarna - warni

Walau perasannya sedang merasa sangat biru

Selasa, 29 Mei 2012

Rindu terlepas

Di kampus yang biasa - biasa saja.......

Pikiranku yang masih fokus dalam dunia dalam kepalaku, mataku memperhatikan sekeliling, bertanya kira - kira apa atau siapa yg sedang dirindukan oleh orang - orang yang lalu lalang di depanku ini.
Apakah itu rindu kepada sosok seperti aku yang rindu kepada beberapa hal, aku rindu sedikit sahabatku dari SD, perempuan dari SMP yg berusaha saya lupakan, teman2 SMA yang mengajarkanku bahwa anti sosial itu tdk baik. ataukah rindu pada suatu moment, seperti aku merindukan moment ayahku mengajarkan aku menggambar, dan moment ibuku membantu mengerjakan PR matematikaku.
Aku punya satu moment lagi walau belum lama perginya aku sudah merindukannya.....

Yah tiap orang punya ceritanya sendiri tentang rindu.......

Masih di tempat yang bernama PW ini, tempat aku berbaring sekarang, mengabaikan opini negatif orang tentang kebiasaanku ini, aku keluar dari dunia imajiku ingin sejenak ke dunia mimpi...

Sampai satu suara membangunkanku, ku lihat perempuan berjilbab membangunkanku, yah 2 tahun lalu perempuan ini banyak menangis untuk mempererat kebersamaan 43 orang berbeda latar belakang, aku bangun dan melihat satu sosok lagi laki - laki yg 2 Tahun lalu seorang ketua pengkaderan kami saat baru masuk ke tempat ini. Kami pun naik ke tempat yg 2 Tahun lalu susah payah kami perlu menyadarkan diri sendiri untuk memanggilnya "Rumah". Masih dalam keadaan setengah sadar aku menaiki tangga, duduk di koridor, dan menyadarkan diriku secara sempurna.

Telingaku sangat familiar dengan kegaduhan ini.......... Mataku telah berfungsi sepenuhnya, yah moment ini sangat familiar dengan keadaan ini, kerja sama itu, tawa itu, omelan itu, ejekan itu,

Yah aku tersadar, ini kami 2 Tahun yang lalu

Aku tersenyum, yah terasa sangat lucu 2 Tahun berlalu sejak kami baru masuk di tempat ini, tawa canda, amarah, ejekan dan apapun itu yg dulu kami lakukan kembali tersaji walau skalanya tak sebesar dulu. Seperti yg pernah temanku dari 2 tahun lalu katakan beberapa dari kami sudah pindah rumah, beberapa dari kami sudah jarang pulang ke rumah, beberapa dari kami hanya sesekali mengunjungi rumah

Aku masih tersenyum melihat teman - temanku yg 2 Tahun lalu menyebalkan, lucu, pendiam, cerewet dan sebagainya, bahkan temanku yg 2 Tahun lalu membuatku yah bahasa kerennya jatuh cinta.

Tapi ah sudahlah aku sedang menikmati moment ini bersenda gurau bersama hingga matahari terbenam mengantar kami ke kelelahan yang membahagiakan. Hingga kami pun pulang berpisah ke jalan kami masing2 untuk pulang ke dunia luar kampus. Yah 2 tahun lalu saat berpisah seperti ini kami yakin bsk akan terulang hal yg sama, namun entah dgn yang sekarang yang penting satu moment yg kurindukan ini sudah hampir terlepas...

Terima Kasih kepada : Mata Kuliah Fotografi beserta dosen - dosennya yang mengumpulkan kami lagi seperti 2 Tahun yg lalu... :)

Senin, 28 Mei 2012

Aku Sekali Lagi Kau

Aku dan Kau sekali lagi sendiri di tengah kerumunan

Aku dan Kau sekali lagi berbicara tak memperdulikan keramaian

Aku dan Kau sekali lagi berjalan beriringan di daratan dekat lautan

Jumat, 18 Mei 2012

Aku Tersenyum

Aku tersenyum,
Aku senang berdamai dengan segala hal yang berbeda itu

Aku tersenyum,
Aku lega kita bisa tertawa lebih keras, berlelucon lebih baik, dan semua hal yang dulu sangat kaku saat kita lakukan

Aku tersenyum,
Aku sudah lupa denganmu dan bergerak jauh dan berlainan arah dari dirimu, perempuan berambut panjang, dengan poi hampir menutupi mata, gelang hitam, cincin dijempol, yang kini berubah seiring kau merubah dirimu.

Aku tersenyum,
Aku senang bisa keluar dari satu pikiran itu, pikiran yang selalu berkata
"AKU AKAN PERGI BILA KAU MENCINTAIKU"

Aku tersenyum,
Melihat tahi lalat, di atas bibirmu yg tersenyum...............

Kamar Gelap

Hujan yang masih bersembunyi di balik mendung di luar sana
Matahari yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik
Hari ini begitu dingin, menyelimuti kota ruko dan baligho ini dengan kesejukan

Aku yang masih bersembunyi di balik gelapnya kamar ini
Lampu kamar yang sekali lagi tidak kufungsikan dengan baik
Pikiran yang begitu dingin, menerawang, menembus tembok kamar ini

Aku tersadar aku yang mencari "Kita" hanya berhenti menjadi sebuah Imaji di Kamar Gelap ini.

Pinggir Jalan Malam Hari

Aku berjalan di tengah kota, bukan kotaku tapi malam itu udara di kota itu sangat sejuk. Lampu - lampu jalan panjang seakan tak ada ujungnya.

Aku duduk dipinggiran jalan memesan teh panas di salah satu warung, Kuperhatikan jalan yang tidak terlalu ramai namun juga jauh dari kata sepi, ada seorang pengendara motor dengan sengaja hampir menabrak seseorang, dia berteriak, dia tertawa puas.

Kulihat seorang yang tadi hampir ditabrak, berteriak manja, bibirnya cemberut, sesekali mengumpat, sembari memperbaiki pakaian malamnya, jari jemari lentiknya merapihkan rambut panjangnya.

Pengendara itu dinasehati oleh orang - orang di sekitarnya, dia tak peduli, dia tertawa lagi dan pergi berlalu.

Orang yang hampir ditabrak tadi masih sendiri termenung dipinggir jalan itu.
Masih sendiri tersisihkan dari kumpulan orang - orang yang menertawakannya.
Masih sendiri tersisihkan dari kumpulan orang - orang yang sama sekali tak peduli.
Masih sendiri tersisihkan dari kumpulan orang - orang yg peduli tapi gengsi.

Yah Orang itu masih sendiri, dengan pakaian malamnya yg telah rapi kembali, rambutnya yang kembali tertata anggun, dan senyumnya yg kembali dia berikan, dan berpura - pura kalau tidak pernah terjadi apa - apa dalam hidupnya beberapa waktu yg lalu

Yah orang itu masih sendiri, berdiri, menunggu laki - laki yang ingin menikmati jasa dari seorang Banci.

Senin, 23 April 2012

Maaf bingung....

Beberapa hari yang lalu ada seorang sahabat, perempuan berbadan kecil, ketawa unik, banyak tanya, dan krik, menulis seuatu di blognya... Katanya Tulisannya ttg saya dan seorang perempuan, saya bingung...

kenapa dia bisa menulis ttg saya dan perempuan itu secara jelas dan menusuk, namun lucu...?
kenapa dia bisa bgt memahami sedangkan saya saja masih bingung dgn semuanya ? 
kenapa dia memilih menulis ttg saya?

Yah apapun jawabannya terima kasih buat sahabat yg krik itu
Saya mau membalas tapi maaf saya masih kurang ahli dalam menggambarkan perasaan dengan tulisan, sy lebih senang menggambarkannya segalanya dengan pensil....

Sekali lagi terimakasih buat A. Nurul Inayah saya pasti akan beri tanda terima kasih, oh ia untuk tanda terima kasihnya, sabar mungkin dalam waktu tdk dekat dan belum bisa ditentukan wajahmu akan muncul  mukamu ada di Galerry ku.... :)

I Miss the ButterFly (Again)...

Butterfly.........
In Memoriam Ema (6 Juni 91 - 15 Des 2011)

Last time we meet, at the time when we separated by our way of  life, Why you crying so easily, when you asking me to keep smile when i get this scar???

And now when you give me your "keep smile" curses.... you die, leave me here in this place that we meet and the place the last time i see you.. ???

 I love you, but i hate your curse..... 
Your curse can makes me remember, about your laugh, smile, and the last tears...  ; p *sigh
I rarely do this things, but I've sent a message for you, may God have received it  : )

I can't imagine how the place where are you at now,but i know there will be time i standing behind you... and we can repeat from the beginning.....

But I'm Sorry, When we meet again, you can't make fun of me, because this time i will not cry in front of You ; p ; D

Your Victim of curse*

Minggu, 25 Maret 2012

Hari Minggu

Minggu itu, hari yg seharusnya kita tak memikirkan Senin tapi kenyataannya sgt sulit…
Minggu itu, dulu hari untuk merasa senang menonton TV, sekarang hari untuk meratapi program acara TV……

Minggu itu, hari kita memeluk guling seperti kita memeluk orang yg kita sayangi sampai waktu mempertemukan kita lagi…

Minggu itu, hari berharap waktu berjalan lambat……

Dan satu lagi yang aku tahu …

Minggu itu, hari saat seseorang sedang berdoa di bawah bangunan bersalib itu……… :)

(Tulisan ini ada juga di  http://darkdecode.tumblr.com/ )

Manusia setengah Anjing

Awalnya saat malam datang, kau tidur di tempat tidur tapi kau melolong, aku kaget kau manusia setengah Anjing

Indahnya Mata biru si manusia setengah anjing….. sayang kamu manusia setengah anjing….

Bicaramu lembut, senyummu indah sayang kamu manusia setengah anjing….

Apa yang kau katakan kadang membingungkan… yah kamu bicara sambil menggonggong mau apa lagi? kamu manusia setengah anjing…

Matamu fokus pada sesuatu, tepat setelah kau mengendus sesuatu… kemampuan hebat darimu manusia setengah Anjing……

Kamu vegetarian, tapi kamu makan tulang…… Yah kamu manusia setengah Anjing

Terakhir kamu selalu ingin meninggalkan, tapi nalurimu selalu ingin setia… Kamu memang manusia setengah Anjing

(Tulisan ini ada juga di  http://darkdecode.tumblr.com/)

Rabu, 14 Maret 2012

Lilin dan Matahari

Di suatu hari aa Lilin yang bercakap dengan Matahari

Matahari : Hay lilin kamu tahu cahayaku jangkauannya luas, kamu?

Lilin : Ia kau hebat, Cahayaku hanya menjangkau yang membutuhkanku

Matahari : Panasku alami kehangatannya luar biasa

Lilin :  Ia yah kau hebat, Panasku hanya datang saat manusia membutuhkanku, dan Hangatku hanya dirasakan manusia yang membutuhkanku..........

Matahari : Aku betul - betul hebat kan?

Lilin terdiaam sejenak, menyadari  dirinya yg tak sekokoh beberapa menit yg lalu...

Lilin : Ia kau hebat..... tapi kita punya persamaan...........

Matahari : Wuahahahahahaha bagaimana bisa kita sama? aku tahan bertrilunan tahun setidaknya begitu kata manusia........ sedangkan kau sebentar lagi akan lenyap..!!!

Lilin : Yah kau benar lagi, kau memang  hebat, aku ingin menjelaskannya tapi waktuku sepertinya tak lama lagi......... Tapi kau bisa menemukan jawabannya kapanpun kalau kau mencarinya, saranku jangan menunggu waktu berbicara.... karena dia bisu............

Matahari bingung, dia benci rasa penasaran, dari dia lahir dia benci rasa penasaran, dalam benaknya berkata "bahkan Tuhan memberitahukan kapan dia berhenti berpijar, mengapa lilin yang tidak lebih hebat darinya bisa menyimpan satu alasan"


Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, matahari datang dan pergi bila Bulan datang, masih dengan perasaan bingungnya.......
Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, matahari melihat banyak lilin - lilin lain yang datang dan melelh tapi tetap tak mengobati perasaan bingungnya......
Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, sekali lagi Matahari beranjak ke sisi lain dunia ini masih dengan perasaan bingungnya


"Mengapa Tuhan menyuruhku bergantian dengan bulan sedangkan semua manusia di bumi itu tahu aku punya cahaya sendiri sedangkan Bulan hanya memantulkan cahayaku sama seperti bintang - bintang yang berjuta - juta itu?"


"Mengapa dengan segala kehebatanku ini? mengapa Tuhan masih memberi gelap pada galaksi ini? mengapa tak membiarkan saja cahayaku yang meneranginya?"


Dan..... Pertanyaan awal kebingungannya "Apa persamaanku dengan Lilin?"


Dalam perjalannya Matahari berhenti sejenak, menghela nafas panjang tak sadar hela nafasnya menyebabkan badai matahari di bumi, dalam hati dia berkata "Dasar Lilin Kurang Ajar"

Senin, 20 Februari 2012

MAAF

"Dalam kehidupan perjalanan hidup saya, terkadang saya memilih meminta maaf pada seseorang, bukan karena salah, ataupun karena saya memang salah tapi karena saya takut kehilangan dia. " -Muh Aswan Pratama-

Rabu, 15 Februari 2012

Quote

"The most Beautifully Code with a million Mystery's  is your smile........."
Muh. Aswan Pratama

Jumat, 03 Februari 2012

JALAN, SESEORANG, HILANG

Waktu itu saya masih seorang anak laki-laki yang belum mengenal luka, yang dia rasa hanya kebahagiaan.

Saat itu saya sering berpergian bersama sekumpulan orang-orang sibuk yang entah kenapa saat itu bisa berkumpul bersama, kami bersama menuju ke sebuah tempat. Kampung Halaman Kami. Menurut orang – orang penuh kesibukan itu, mereka menuju ke sana untuk liburan, refreshing, silaturahmi dengan keluarga di sana. Sedangkan saya tak terlalu peduli dengan tujuan mereka, isi otakku waktu itu hanya kesenangan.

Dalam suatu perjalanan saya cenderung  lebih menikmati perjalanan daripada ketika kita sampai di tujuan. Menindas aspal, menangkap angin, mencuri keindahan alam sekitar , tak terkecuali perjalanan ke kampung halaman ini. Beberapa tempat peristirahatan dan rumah makan kami singgahi untuk sekedar memenuhi tuntutan perut. Kami juga menyempatkan singgah ke masjid, beberapa dari kumpulan orang-orang penuh kesibukan itu, bercengkrama dengan Tuhan, syukurlah mereka masih ingat Tuhan, aku yang masih seorang anak laki - laki pun ikut dengan orang-orang itu, syukurlah ternyata akuuga pernah dekat dengan Tuhan.

Kami  pun melanjutkan perjalanan, pohon-pohon silih berganti menyapa Kami dari sisi lain jendela hitam ini, bentangan sawah hijau yang terlihat kelabu akibat jendela hitam ini, udara segar yang memaksa masuk namun terhalang jendela hitam ini.

Aku  mulai dicumbu kantuk, mataku perlahan menutup, orang-orang penuh kesibukan pun sepertinya demikian, kecuali satu orang, orang yang mengendarai mobil ini, karena di tangannya, nyawa Kami tempelkan selain kepada Tuhan.

Aku  terbangun, semua sunyi, matahari masih terik, semua orang masih terperangkap dalam klimaks atas cumbuan kantuk,  aku telah tersadar, kendaraan ini berhenti di suatu jalan, aku juga menyadari  orang yang mengendarai kendaraan ini tak ada di tempatnya.

Aku melihat sekeliling, ah aku muak dengan jendela hitam ini yang membuat segala yang cerah di luar nampak kelabu, Aku memilih keluar dari kendaraan, menemukan kesejukan udara alam, dilindungi bayangan jejeran pohon, yang saling merangkul dengan jejeran pohon lainnya di seberang jalan, semua yang melewati jalan ini seakan menemukan sebuah ketenangan. 

Ketenangan yang cukup indah buat dijadikan kenangan.

Aku telah menjadi seorang remaja laki-laki, yang mencoba lari dari luka, mencari kesenangan yang sebenar-benarnya bahagia.

Setelah sekian lama ,karena sesuatu hal aku harus kembali ke kampung halaman lagi, mengejar waktu, untuk mengejar kesempatan melakukan pertemuan dengan orang yang tak mungkin kembali.

Ada ruh seseorang di Kampung halamannya yang meninggalkan jasadnya, dan orang itu adalah ayah dari kakekku, beberapa orang pun berangkat  ke sana termasuk aku untuk mencari sedikit keberuntungan siapa tahu kami bisa melihat senyum terakhir darinya.

Dalam perjalanan, kami tak menyempatkan singgah ke mana pun, bahkan tempat bercengkrama dengan Tuhan kami lewati, ini perjalanan menuju duka tapi aku sudah terlanjur suka sebuah perjalanan saat masih dalam perjalanan.

Dalam perjalanan ini pun aku sempatkan untuk menikmati apa yang ditawarkan di balik jendela ini,  Jalan rusak, tidak rata menyambut kami di suatu daerah, jalan ini sedang dalam perbaikan dan pelebaran, aku bisa terima itu tak selang beberapa lama, aku mengingat tempat itu. 

Tempat di mana pohon saling merangkul,  jantungku berdetak kencang , aku akan menemui kenangan.

Dalam benak aku berbicara

 "Aku menunggu.........

Terus menunggu.........

Lelah menunggu.........

Aku sadar................"

Jalanan itu telah hilang meninggalkanku, seperti ruh meninggalkan jasad, aku bisa maklum kadang perbaikan butuh pengorbanan,  aku juga setuju orang-orang tak terlau peduli dengan jalanan itu, kenangan itu memang selama ini aku simpan sendiri. Tapi tetap saja Perjalanan ke Kampung halaman kali ini terasa seperti ironi bagiku, aku ke sana bertujuan menemui jasad yang tak akan kembali, melewati jalan kenangan yang telah hilang seperti saat jasad ditinggal ruh. Haaah,,,,,,,,,,,

KENANGAN

AKU PERGI KE SUAU TEMPAT
MELIHAT SESEORANG YANG AKAN MENJADI KENANGAN
AKU PERGI KE SUATU TEMPAT
MELEWATI KENANGAN YANG TINGGAL INGATAN.



"LOST ROAD" By Muhammad Aswan Pratama

Rabu, 01 Februari 2012

Darah di Tisu itu Indah

Melihat bercak cairan berwarna merah, menetes di sebuah lembar putih tipis....
Kesakitan tak pernah seindah ini.........



Menetes sedikit demi sedikit .......


Mengganti sebagian putih menjadi merah.....

Sejanak aku lupa kesakitan itu, karena perhatianku teralihkan, kenapa teralihkan...?




Karena Darah di Tisu Indah.............