Jumat, 29 Mei 2015

SEDERHANA

Aku ingin mapan
Dan melakukan banyak hal
Sederhana
Aku masuk ke dalam hatimu
Membangun rumah untuk menetap

TAWA

Yang hanya mengenal bahagia
Akan selalu tertawa
Yang juga mengenal luka
Akan selalu tertawa, walau kesedihan adalah akhir adegannya

Was it?

I Heard her voice
I Saw her face
As clear as day in summer
Was it love?
Or
Simply an Echo?

SEPERTI KEMARIN

Menemukanmu lagi tidaklah sulit
Yang sulit itu adanya kenyataan
Aku akan jatuh cinta seperti kemarin
Dan akhirnya sudah bisa kita tebak

SKETSA DAN SUDJIWOTEDJO

"Mengenalmu adalah kebangkitan bagiku"
Wajahmu membuat tanganku kananku ingat bagaimana membuat gambar sketsa setelah sekian lama
"Mengenangmu selalu membuatku bersedih"
Sketsa wajahmu bertumpuk menjadi karya yang kesepian

PUISI

Hati yang utuh sampai yang terpecah belah
Mata yang sembab sampai yang bersinar terang
Bibir yang murung sampai yang tersenyum
Semua adalah potensi menjadi puisi
Itulah indahnya, puisi menerima semuanya

JANGAN MENGETUK PINTU ITU TERLALU KERAS

Tolong,
Jangan mengengetuk pintu itu terlalu keras
Aku di dalamnya
Sedang sibuk mencari diriku

Tolong,
Jangan mengetuk pintu itu terlalu keras
Aku sedang dalam percakapan serius
Dengan banyak diriku

Tolong,
Jangan mengetuk pintu itu terlalu keras
Aku khawatir
Diriku yang pembunuh yang membukakan pintu

KUMPULAN KALIMAT SINGKAT part 2

IBU
"Aku mah apa atuh, hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia"

TEMAN
Teman itu membenarkan, bukan membenar-benarkan

LUKA
Beberapa hal tidak akan cukup dengan meminta maaf, ada waktunya kau harus datang dan membasuh lukanya

CINTA
Yang benar-benar mencintaimu sudah pasti ada
Yang mengungkapkan bahwa dia mencintaimu mungkin ada

HAI 1
Hai,
Butuh berapa musim panas lagi?
Untuk menghangatkan hatimu?

HAI 2
Hai,
Kau tangguh
Tapi bolehkah aku yang mengambilkan sapu tanganmu yang terjatuh?

Rabu, 13 Mei 2015

SEBUAH PENGANTAR KE SUATU AKHIR

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Tidak ada lagi ucapan, selain segala puji dan syukur yang penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Esa, Hanya dengan kemudahan dan ridhoNya-lah penulis dapat menyelesaikan penelitian tugas akhir sebagai mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Hasanuddin.
Tidak lupa shalawat dan doa terbaik, penulis panjatkan kepada, Rasulullah Muhammad SAW semoga segala kebahagiaan tercurah kepada beliau, keluarganya, sahabat-sahabatnya dan umatnya. 

Oleh karenanya, melalui  kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1.      Bapak Dr. Muh. Farid M.Si dan Bapak Drs. Sudirman Karnay, M. Si selaku ketua dan sekretaris Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, yang ikut arus memanggil saya “Abang” di situ kadang saya merasa antara tidak enak dan sedikit bangga kayak ada manis-manisnya.

2.      Bapak Drs. Abd. Gaffar, M.Si. sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Sudirman Karnay, M.Si sebagai pembimbimng II. Terima kasih atas kemudahan, kritikan dan bimbingan yang diberikan

3.      Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin, yang penulis temui selama proses perkuliahan, Bapak Prof. Hafied Cangara, Prof. Andi Alimuddin Unde, Dr. M. Iqbal Sultan, , Dr. Muh. Farid, Dr. Muh. Akbar, Dr. Hasrullah,  Drs. Abdul Gafar, M. Si, Drs. Kahar, Drs. Mursalim, M. Si, Drs., Alem Febri Sonni, S.sos, Andi Subhan Amir, S. Sos, Ustaz H. Das’ad latif S. Sos, M. Si, Ibu Dr. Jeanny Maria Fatimah dan Ibu Sitti Murniati Mukhtar, S. Sos, SH. Dan semua yang dari luar Unhas, bapak dan ibu luar biasa.

4.      Seluruh staf Jurusan Ilmu Komunikasi, Ibu Ida, Pak Ridho, Pak Amrullah, dan Pak Herman. Seta seluruh staf Akademik FISIP Unhas, yang sangat membantu dalam proses pengurusan berkas, membantu untuk mengajarkan untuk pantang menyerah walau berkas salah ataupun disalah-salahkan berkali-kali

5.      Kadang, yang jadi pelajaran bagi kami yang katanya “waras” ini kadang bertingkah lebih tidak masuk akal, sehingga Kadang lebih terlihat waras.

6.      Mace, tempat mengadu di saat lapar apalagi kalau tidak punya uang, kalau punya uang malah makan di kantin lain, maafkan saya mak.

7.      Workshop, tempat mencari porsi banyak dengan harga murah untuk menghadapi kenyataan hidup ini

8.      Tempat foto copy, terima kasih sudah menggandakan semua

9.      Tempat print, terima kasih sudah mengajarkan antivirus laptop jadi banyak mengenal jenis-jenis virus, itu membuatnya lebih banyak pengalaman

10.  Penjual Pentolan. Terima kasih sudah mencegah sdari hipertensi, dengan membuat bakso yang lebih banyak tepung daripada daging

11.  Satpam Unhas, terima kasih sudah berdiri-berdiri dan duduk-duduk, membuat mahasiswa malaspun terlihat rajin

12.  Sudut Baruga, tempat membuang-buang waktu yang menyenangkan

13.  Rasa rindu yang tidak tersampaikan, yang mengajarkan tidak ada jalan lain untuk menerima keadaan, dan melanjutkan hidup.

14.  PW yang kini hilang, terima kasih sudah menjadi tempat tidur, dan tempat mempelajari gerak-gerik, kebiasaan dari orang-orang yang lalu lalang, dan juga sudut pandang yang lebih luas untuk melihat semua

15.  Koridor Kosmik, tempat tidur, tempat melepas lelah, bercerita, tempatku mempelajari garis wajahmu

16.  Ruang 209, tempat aku pertama kali tahu namamu

17.  Hal yang tidak direncanakan, kuliah 4 tahun, mengenal karakter teman angkatan, kakak angkatan, adik angkatan bahkan dosen, langkah yang bisa menghindari ataupun meminimalisir konflik, dsb semua sudah saya rencanakan saat pertama masuk di Unhas, satu-satunya hal yang tidak saya rencnakan itu jatuh cinta pada dia-yang—tidak-boleh-disebutkan-namanya. Terima kasih sudah menyadarkan bahwa seperti halnya lukisan, hidup kadang butuh sedikit improvisasi.

18.  Ibu-ibu cleaning service, terima kasih sudah membersihkan dosa-dosa kami

19.  Penjual manisan, terima kasih, berkat kalian saya tahu kepanjangan Madona itu Mangga, Kedondong, Nanas

20.  Penjual pulpen, menyelamatkan hari mahasiswa yang pulpennya dipinjam lalu tak kembali

21.  Wifi kampus yang putus-putus, yang memberi pelajaran kadang kau harus menonaktifkan gadgetmu dan bercengkrama secara langsung dengan sekitarmu

22.  Kakak-Kakak, Kak Sabda Taro, Kak Madi, Kak Harwan, Kak Imas, Kak Diman, Kak Ayu, Kak Opie, Kak Yusuf, Kak Titah Taro, Kak Rina, Kak Erbon, Kak Ari, Kak Aco, Kak Igar, Kak Dodi, Kak Yuyu, Kak Irwan, Kak Joem, Kak Zame, yang banyak menginspirasi dan menyadarkan dalam banyak hal, Semoga kakak-kakak senantiasa berbahagia dan kalau melucu tidak krik

23.  Adik-adik, Fika, Kiki, Ams, Tian, May, Desy, Atto, Akramsle, Vini, Echa Syahrir, Fachrul, Bogel Oji, Yudha, Ayuni, Dea, Ndicha, Ima, Tristania, Cua, Ophie, Arlina, Tenri, Natalia, Kasmi, Nisa Mirza, Adrian, Aslam, Jabal Marcel, Zul, Hary, Daus, Ichal, Ozzy, Nunu, Maya dan masih banyak lagi adik-adik URGENT ‘11, TREASURE ‘12, BRITICAL ‘13, FUTURE ‘14 yang belum sempat saya tulis. Terima kasih sudah menjadi lucu, menyebalkan, dan kebanyakan krik karena sayaji yang lucu, tapi apapun saya sayangki. Nikmati waktu kuliahmu, dan giliran kalian melanjutkan meramaikan rumah kita KOSMIK, karena suatu saat kalian akan pergi juga, tinggalkan dengan keadaan bersih, untuk generasi selanjutnya

24.  Teman – teman KKN Internasional Malaysia gelombang 47, terima kasih atas kebersamaan yang memang belum cukup lama, tapi sudah memberikan sangat banya pengalaman yang menyenangkan.

25.  KOSMIK, tempat berporses, tempat belajar selain dosen, tempat meleburkan ego, tempat menjalin ikatan erat, tempat kau dan aku berjumpa. Serta Ketua Korps yang saya temui selama masa perkuliahan, Kak Yusuf, Kak Aco, Kak Cubo, Hajir, Amal,, dan Aslam. beserta jajaran yang dipimpin masing-masing, terima kasih sudah melakukan yang terbaik untuk kami kami sebagai warga Kosmik. Khusus untuk saudara Hajir, terima kasih sudah mempercayakan dan menerima penulis dengan segala kekurangannya sebagai bagian pengurus KOSMIK sebagai Asisten Bidang Perencanaan dan Pengembangan pada masa kepemimpinannya

26.  Kepada teman-teman GREAT ’10, (Jaquilin, Endy, Ame, Ayu, Ayyal, Icha, Mutia, Novidia, Erwin, Adnan, Tri, Nunk, Diah, Adnan, Jayanti, Mba Vani, Purnama,  Fadly,  Ilham, Darmin, Irham, Akram, Jung, Hajir, Doni, Rei, Mubin, Deny, Indah, Sakinah, Isma, Thiwi, Rahma Annisa, Ria, Unhy, Yayu, Iki, Acos, Fahry.) Teman angkatan, teman berproses, lima tahun bersahabat bukan waktu yang singkat, pernah kita lalui cinta, amarah, air mata, tawa, bukan sebuah lakon drama tapi alur nyata, saya percaya ini sudah takdir Tuhan menempatkan kita sebagai sekumpulan kekasih atau Tuhan sengaja menempatkan kita untuk saling mewaraskan.

27.  Kepada IPSAHAT, (Akbar, Reza, Bino, Syakir, Fahrum, Aan, Opank, Dian, Yrma, Ardi, Karchak, Desi, Dira, Tomo, Ido, Indah dan semuanya Teman adalah kekuatan, terima kasih sudah menjadi kekuatan dan setia menemani kurang lebih 8 tahun, semoga terus berlanjut sampai nanti sampai mati, Viva La Ipsahat

28.  Untuk Opa (Alm), Oma, Bapak Aji, Ibu Aji ( Alm), Tante Niar, Bapak Doni Mba Iio, Om Didit, serta setiap keluarga, kerabat dan orang yang penulis kenal dan tidak sempat disebutkan. Terima kasih untuk setiap bantuan serta doanya. Semoga selalu dikelilingi kebahagiaan.

Terakhir tapi menjadi yang paling utama, ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada kedua orang tua penulis, Ayah Anugrah Eko Setiawan dan Ibunda tercinta Aslinda, terima kasih atas pendidikan, kepercayaan, kesabaran, kasih sayang, dan DNA, yang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan penulis. Orang yang selalu tegar dan sabar atas segala kesalahan dan permintaan yang banyak membebani mereka. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebahagiaan, keselamatan dan rezekiNya kepada mereka.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kata sempurna dan tidak terlalu berdampak bagi daftar di atas, kecuali mungkin mendatangkan rasa bangga untuk orang tua sendiri. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan daripada masukan yang membangun untuk menyempurnakan penelitian ini, lebih baik senyuman yang paling tulus, kapanpun dan di manapun kita bertemu setelah semua ini

Sebenarnya fungsi utama penelitian ini untuk saya pribadi sebagai syarat lulus, tapi semoga selain itu penelitian ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan menggunakannya.
 
                
                                                                         Arkham Asylum, 15 Maret 2015
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

CERMIN

Cermin, cermin, cermin di dinding
Bisakah kau mengatakan
Siapakah yang nyata aku atau aku?

UNTUK PEREMPUAN YANG TIDAK MENYAKITI (In memoriam ibu aji Suharni Amsak)

Untuk perempuan di pelukan Tuhan
Yang mengingatkanku untuk ingat kepada Tuhan
Untuk perempuan di luar jangkauan rindu
Yang memanjakan indera pengecapku dengan masakannya
Untuk perempuan di dalam doa
Yang tidak pernah meninggikan suaranya di hadapanku
Untuk perwmpuan di bingkai kenangan
Yah perempuan, yang tidak menyakiti hati
Aku rindu, sangat rindu
Bila datang waktunya kelak, kita berjumpa lagi
Bila mungkin, maukah kau mengelus rambutku, dan menepuk-nepuk punggungku hingga aku tertidur, dan melupakan lelah hari-hariku?

UNTUK LELAKI PEMILIK SYAL (In memoriam Opa H. Udhin Palisuri)

Untuk lelaki di pelukan Tuhan
Yang mengajarkanku puisi
Untuk lelaki di luar jangkauan rindu
Yang sesekali menjadi peta petunjuk untuk melangkah
Untuk lelaki di dalam doa
Yang sesekali bercerita, tentang nurani
Untuk lelaki di bingkai kenangan
Yah lelaki, pemilik syal yang sekarang kugunakan
Aku rindu, sangat rindu
Bila datang waktunya kelak, kita berjumpa lagi
Apakah itu Aku pulang atau Aku datang?

AKU PERCAYA SEPERTIGA MALAM

Aku percaya kepada Sepertiga Malam
Karena Sepertiga Malam, mendengar segala keluluh kesah
Karena Sepertiga Malam, tahu menyimpan semua rahasia
Karena Sepertiga Malam, mengerti bahasa jiwa