Rabu, 14 Maret 2012

Lilin dan Matahari

Di suatu hari aa Lilin yang bercakap dengan Matahari

Matahari : Hay lilin kamu tahu cahayaku jangkauannya luas, kamu?

Lilin : Ia kau hebat, Cahayaku hanya menjangkau yang membutuhkanku

Matahari : Panasku alami kehangatannya luar biasa

Lilin :  Ia yah kau hebat, Panasku hanya datang saat manusia membutuhkanku, dan Hangatku hanya dirasakan manusia yang membutuhkanku..........

Matahari : Aku betul - betul hebat kan?

Lilin terdiaam sejenak, menyadari  dirinya yg tak sekokoh beberapa menit yg lalu...

Lilin : Ia kau hebat..... tapi kita punya persamaan...........

Matahari : Wuahahahahahaha bagaimana bisa kita sama? aku tahan bertrilunan tahun setidaknya begitu kata manusia........ sedangkan kau sebentar lagi akan lenyap..!!!

Lilin : Yah kau benar lagi, kau memang  hebat, aku ingin menjelaskannya tapi waktuku sepertinya tak lama lagi......... Tapi kau bisa menemukan jawabannya kapanpun kalau kau mencarinya, saranku jangan menunggu waktu berbicara.... karena dia bisu............

Matahari bingung, dia benci rasa penasaran, dari dia lahir dia benci rasa penasaran, dalam benaknya berkata "bahkan Tuhan memberitahukan kapan dia berhenti berpijar, mengapa lilin yang tidak lebih hebat darinya bisa menyimpan satu alasan"


Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, matahari datang dan pergi bila Bulan datang, masih dengan perasaan bingungnya.......
Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, matahari melihat banyak lilin - lilin lain yang datang dan melelh tapi tetap tak mengobati perasaan bingungnya......
Di kota itu waktu berlalu dengan kebisuannya, sekali lagi Matahari beranjak ke sisi lain dunia ini masih dengan perasaan bingungnya


"Mengapa Tuhan menyuruhku bergantian dengan bulan sedangkan semua manusia di bumi itu tahu aku punya cahaya sendiri sedangkan Bulan hanya memantulkan cahayaku sama seperti bintang - bintang yang berjuta - juta itu?"


"Mengapa dengan segala kehebatanku ini? mengapa Tuhan masih memberi gelap pada galaksi ini? mengapa tak membiarkan saja cahayaku yang meneranginya?"


Dan..... Pertanyaan awal kebingungannya "Apa persamaanku dengan Lilin?"


Dalam perjalannya Matahari berhenti sejenak, menghela nafas panjang tak sadar hela nafasnya menyebabkan badai matahari di bumi, dalam hati dia berkata "Dasar Lilin Kurang Ajar"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar