Senin, 09 Juli 2012

Anak perempuan Kamar Pojok


Aku pulang dari suatu perjalanan, lelah mengantarkanku untuk istirahat sejenak, duduk di kursi depan televise dan meminum sebotol air mineral. Aku tersadar jumlah kami penghuni hidup Rumah ini  berkurang, beberapa dari kami telah beranjak entah ke mana aku juga tak tahu.

Keringat yg mulai mengering, debu yg menempel mulai membuat diriku tdk nyaman, aku beranjak ke suatu Kamar di pojok Rumah ini, Kamar ini sebelumnya ditempati oleh dua temanku, yang satu perempuan berjilbab, mata sayu, yang satunya lagi perempuan mungil, bergigi ginsul.

Kamar ini punya aura tersendiri, minimnya pencahayaan membuat Kamar ini terkesan mistis, apa lagi letaknya yg terpisah dari kamar lain. Yah sekali lagi lelah menggodaku untuk duduk sejenak di tempat tidur di Kamar itu, menunda niatku untuk membersihkan tubuhku. Posisiku yg tadi duduk berganti berbaring.

Aku terlelap sejenak, diiringi suara kipas angin yg khas
Aku terbangun tiba – tiba, seorang anak perempuan berbisik di telingaku….

“Psssst Kakak… Kakak temannya dua kakak perempuan yg kemarin tidur di sini yah?”
“Ehhhh Ia… “ Jawabku seadanya dgn tubuh yang kaku

“Mereka ke mana kak? Aku suka mereka walau belum kenal lama, yah dari dulu aku ingin punya saudara perempuan” Dia bertanya lagi kali ini ia berpindak ke pojok kamar

“Entahlah aku tak tahu mereka ke mana….” Sekali lagi Jawaban seadanya dariku berharap percakapan ini segera berakhir

“Yaaaaah” tanggapnya kecewa “Baiklah kalau begitu kakak, sebenarnya aku ingin menuiskan sesuatu ke kakak2 perempuan itu tapi apa dayaku hehehehe, aku ingin kakak yang menyampaikannya boleh?”

Aku dan pribadiku yg sulit menolak menjawab “ia”

Dia berbicara banyak aku menuliskannya….

Halo Kakak – kakak Perempuan, aku suka kalian walau belum lama mengenal kalian, maaf aku memperhatikan kalian dalam diamku dan menggelitik kaki kalian saat tidur heheheheh, yah kegiatanku itu mungkin akan terdengar seperti menakut – nakuti kakak semua mengingat wujudku yg berbeda dengan wujud kakak, tapi kakak jangan takut, tdk semua dari “kami” suka menaku – nakuti beberapa dari “kami” kadang cuman ingin bermain hehehe, aku hanya tak suka sendiri di Kamar Pojok ini, karena itulah waktu kakak – kakak berdua tidur di sini aku merasa sangat senang. 

Sesaat setelah kakak – kakak  pergi, kakak laki – laki yg sekarang mendengarku berbicara ini datang mengisi sepi Kamar ini, aku senang, dia banyak berbicara ttg kakak – kakak, aku juga baru tahu nama kalian Diah dan Nunung dari kakak ini.

Oh ia kakak Diah dan Nunung, terima kasih walau hanya sebentar, memperhatikan kalian ngobrol, mencernanya, mengganggu kalian waktu tidur, itu sudah membuat aku senang, membuat aku siap lagi sendiri dalam sepi karena aku sadar kakak laki-laki yg sekrang berbicara denganku ini cepat atau lambat juga akan pergi hehehehe
Dan
Yang terpenting Kakak Diah dan Nunung membuat aku akhirnya tahu “Begini yah rasanya punya Kakak Perempuan”

Setelah percakapan itu anak perempuan itu jarang ke Kamar Pojok, dia juga tidak lagi “usil” ke teman2ku dia lebih banyak berpindah – pindah ke Kamar Kosong entah mengapa, aku coba tak peduli alasannya.

2 komentar: