Minggu, 22 Juli 2012

MIMPI


Di salah satu sudut kesukaannya di rumah ini, seorang perempuan duduk menerawang, tepat beberapa saat setelah dia terbangun dari tidurnya, dari mimpinya yg cukup aneh, namun bukan itu yang menjadi isi terawangannya, dia menerawang ttg moment setelah dia bermimpi. Dia bertanya - tanya dalam benaknya

Mengapa aku selalu lupa akan mimpiku yg berkesan dan selalu berusaha akuingat?

Dia selalu merasa kesal saat dia lupa akan mimpinya namun mimpi itu meninggalkan kesan yg tdk bisa diungkapkan dgn kata2. Yah seakan ada yang sangat ingin dia ceritakan tapi dia lupa

Mengapa saat aku bermimpi apapun itu yg tidak terlalu berkesan tp selalu menempel erat di memoriku atau berkesan tapi sulit untuk aku ceritakan?

Dia selalu beranggapan mimpi ttg pria yg dia idamkan itu hal biasa, toh di dunia nyata dia sering memikirkannya, bahkan bertemu, bercengkrama, dari itu mungkin sampai terbawa mimpi. Atau saat dia bermimpi melakukan hubungan sesame jenis dengan sahabat perempuannya, yah saling cumbu. Cium dan memuaskan satu sama lain. Nah mimpi2 seperti ini yg kadang dia simpan untuk dirinya sendiri.

Mengapa setiap habis mimpi buruk aku merasa sangat lelah?

Dia bingung, memang dalam mimpi itu dia lari dari kejaran Makhluk Halus, anjing, atau apalah itu, dan kadang dia bermimpi yg mengetes mentalnya seperti dia bermimpi melihat orang2 yg disayanginya wafat dan sebagainya namun mengapa jasad kita juga seakan merasakannya? Lelahnya, nafas terengah2 dan lain2

Yah belum selesai dia menerawang hal lain. Dia mendengar bunyi, bunyi yg sangat familiar, itu alarm telepon genggamnya, itu tanda bahwa dirinya harus segera bangun dari dunia mimpi untuk kembali ke dunia nyata…..

 Dia bucara dalam benaknya

Aku terbangun
Aku mimpiku
Di mana aku bermimpi
Aku sedang menerawang ttg moment setelah mimpi

Senin, 09 Juli 2012

Sebelum Sekarang

Sebelum ini
Di bawah mendung ada hangat
Ada kata dari mereka yang saling menemukan sesuatu

Sekarang ini
Di bawah terik ada beku
Ada janji di antara mereka dalam menjaga sesuatu

Anak perempuan Kamar Pojok


Aku pulang dari suatu perjalanan, lelah mengantarkanku untuk istirahat sejenak, duduk di kursi depan televise dan meminum sebotol air mineral. Aku tersadar jumlah kami penghuni hidup Rumah ini  berkurang, beberapa dari kami telah beranjak entah ke mana aku juga tak tahu.

Keringat yg mulai mengering, debu yg menempel mulai membuat diriku tdk nyaman, aku beranjak ke suatu Kamar di pojok Rumah ini, Kamar ini sebelumnya ditempati oleh dua temanku, yang satu perempuan berjilbab, mata sayu, yang satunya lagi perempuan mungil, bergigi ginsul.

Kamar ini punya aura tersendiri, minimnya pencahayaan membuat Kamar ini terkesan mistis, apa lagi letaknya yg terpisah dari kamar lain. Yah sekali lagi lelah menggodaku untuk duduk sejenak di tempat tidur di Kamar itu, menunda niatku untuk membersihkan tubuhku. Posisiku yg tadi duduk berganti berbaring.

Aku terlelap sejenak, diiringi suara kipas angin yg khas
Aku terbangun tiba – tiba, seorang anak perempuan berbisik di telingaku….

“Psssst Kakak… Kakak temannya dua kakak perempuan yg kemarin tidur di sini yah?”
“Ehhhh Ia… “ Jawabku seadanya dgn tubuh yang kaku

“Mereka ke mana kak? Aku suka mereka walau belum kenal lama, yah dari dulu aku ingin punya saudara perempuan” Dia bertanya lagi kali ini ia berpindak ke pojok kamar

“Entahlah aku tak tahu mereka ke mana….” Sekali lagi Jawaban seadanya dariku berharap percakapan ini segera berakhir

“Yaaaaah” tanggapnya kecewa “Baiklah kalau begitu kakak, sebenarnya aku ingin menuiskan sesuatu ke kakak2 perempuan itu tapi apa dayaku hehehehe, aku ingin kakak yang menyampaikannya boleh?”

Aku dan pribadiku yg sulit menolak menjawab “ia”

Dia berbicara banyak aku menuliskannya….

Halo Kakak – kakak Perempuan, aku suka kalian walau belum lama mengenal kalian, maaf aku memperhatikan kalian dalam diamku dan menggelitik kaki kalian saat tidur heheheheh, yah kegiatanku itu mungkin akan terdengar seperti menakut – nakuti kakak semua mengingat wujudku yg berbeda dengan wujud kakak, tapi kakak jangan takut, tdk semua dari “kami” suka menaku – nakuti beberapa dari “kami” kadang cuman ingin bermain hehehe, aku hanya tak suka sendiri di Kamar Pojok ini, karena itulah waktu kakak – kakak berdua tidur di sini aku merasa sangat senang. 

Sesaat setelah kakak – kakak  pergi, kakak laki – laki yg sekarang mendengarku berbicara ini datang mengisi sepi Kamar ini, aku senang, dia banyak berbicara ttg kakak – kakak, aku juga baru tahu nama kalian Diah dan Nunung dari kakak ini.

Oh ia kakak Diah dan Nunung, terima kasih walau hanya sebentar, memperhatikan kalian ngobrol, mencernanya, mengganggu kalian waktu tidur, itu sudah membuat aku senang, membuat aku siap lagi sendiri dalam sepi karena aku sadar kakak laki-laki yg sekrang berbicara denganku ini cepat atau lambat juga akan pergi hehehehe
Dan
Yang terpenting Kakak Diah dan Nunung membuat aku akhirnya tahu “Begini yah rasanya punya Kakak Perempuan”

Setelah percakapan itu anak perempuan itu jarang ke Kamar Pojok, dia juga tidak lagi “usil” ke teman2ku dia lebih banyak berpindah – pindah ke Kamar Kosong entah mengapa, aku coba tak peduli alasannya.