Sabtu, 22 Desember 2012

Great

Sore hari, Aku di kampus yang sedang mendung, di salah satu sudut bernama PW, menikmati angin yang nampaknya akan membawa Hujan, duduk mengamati sekitar. 2 tahun sudah sejak aku memulai langkahku di sini. Teman - teman Greatsepuluh (nama angkatan 2010 di jurusan Komunikasi UNHAS) banyak yang lalu lalang, tapi tak seperti saat pertama aku menerawang di sudut ini, beberapa hanya menyapa lalu berlalu.
Yah prodi, pemikiran, pandangan, kegiatan, kesibukan, dan sebagainya, mulai memisahkan kami dari kebersamaan. Sedih, tapi aku teringat sebuah kalimat...


"Persahabatan itu tentang pertemuan, lalu mengenal satu sama lain, lalu menjadi sebuah ikatan erat, yang akhirnya akan berpisah"

Tanpa kita sadari, kalimat itu sudah terbukti dalam hidup kita, ingat seakrab apa kita dengan sahabat - sahabat kita waktu SD, SMP, dan SMA, atau sahabat - sahabat kita di lingkungan tempat tinggal kita? Apa yang terjadi sekarang? Seakrab apapun, Kita terpisah berjalan, ke arah yang telah kita pilih masing - masing.

Kita (Great) sepertinya sudah menjadi sahabat, setidaknya bagiku, walau ada banyak intrik lucu di dalamnya. Mengapa aku yakin mengatakan Great sudah berada dalam tingkatan persahabatan? Kita sudah melalui perkenalan, mengenal satu sama lain, ada ikatan diantara kita yang sulit dicerna akal sehat :D , dan sekarang kita beranjak memilih jalan yang akan kita lalui.
Yah tak ada kebersamaan yg berjalan beriringan dengan keabadian, ikatan apapun itu.

...............................

Aku keluar dari kegiatanku dalam mengamati, beranjak pulang aku melihat - lihat akun twitter @Greatsepuluh yang dari tadi aku perhatikan, ingin menuliskan sesuatu ke akun itu, tapi beberapa yg lebih dari 140 karakter batas minimal menulis di twitter. Jadi aku memutuskan untuk menulis saja beberapa tulisan yang terlintas dipikiranku saat itu.

"@Greatsepuluh = Jarum suntik, yang berisi imun biru merah, jarumnya kadang sakit tapi imunnya menguatkan tubuh, efek sampingnya memunculkan berbagai macam emosi, bahagia, marah, sedih bahkan Cinta #eaa #kode :D"

Dan dari dulu aku ingin menuliskan ini.

"Hey Ho @Greatsepuluh Mate, tidak terasa sebentar lagi kita akan ada di mana - mana, dengan segala peran kita masing - masing yang akan kita jalani sesuai skenario semesta. Semoga ketika saat itu tiba, kita masih mengingat apa itu Great.
Dari semua yang kita lalui ini, sedikit ataupun banyak semoga kita sadar nilai sebuah persahabatan bukan hanya terletak seberapa sering kita bersama, tapi bagaimana kita saling mengingat satu sama lain walau saat jarak kita masih sedekat mace ke akademik, walaupun nanti saat kita sudah jauh, seperti dari Makassar ke Jayapura #tsah #eaa :D"

..............................

Tiba di rumah, malam sudah menyapa, masih ditemani Hujan yang sudah datang saat aku masih diperjalanan pulang, aku berbaring di tempat tidur, mendengarkan lagu, lalu menerawang banyak hal menembus langit - langit kamar yang lampunya tidak menyala ini.


Sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan


Jabat tangan ku, mungkin untuk yang terakhir kali
Kita ber-bincang, tentang memori di masa itu
Peluk tubuhku, usapkan juga air mataku
Kita terharu, seakan tiada bertemu lagi

Bersenang-senanglah,
kar’na hari ini akan kita rindukan,
di hari nanti,
sebuah kisah klasik untuk masa depan
Bersenang-senanglah,
kar’na waktu ini akan kita banggakan,
di hari tua, wo~…

[Reff:]
Sampai jumpa kawanku
S’moga kita selalu
Menjadi sebuah kisah klasik, untuk masa depan
(x2)

Bersenang-senanglah,
kar’na hari ini akan kita rindukan,
di hari nanti, wo~…

[Reff]

Mungkin diriku, masih ingin bersama kalian
Mungkin jiwaku, masih haus sanjungan kalian

Minggu, 09 Desember 2012

DESEMBER

"Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi Dibalik awan hitam........."

Dilangkahnya yang ke Sembilan, Desember masih menjadi sebagaimana mestinya Desember, menepati janjinya, janji akan membawa mendung yang menyajikan Hujan.

Langit biru beranjak abu - abu, awan putih merelakan perannya digantikan awan kelabu. Sekelabat cahaya kilat menghampiri lalu pergi, diikuti suara guntur yang menggelegar, menggema hampir di seluruh bagian kota ini. Semua hal itu menjadi pertanda Hujan akan menghampiri kota ini.

Yah dari setetes menyusul ratusan bahkan ribuan tetes air mulai turun, menyingkirkan debu, menyejukkan udara, membasahi semua.
Satu persatu....
Doa, banyak doa dititipkan saat Hujan
Keluhan, banyak keluhan akan Hujan
Ketenangan, banyak yang mencari ketenangan saat Hujan
Kenangan, banyak kenangan yang dibawa Hujan
Yah Bermacam emosi dan ungkapan ekspresi seiring kedatangan Hujan pun mulai muncul.

Seseorang, sedang bersandar di tembok dingin, jasadnya sedang dalam keadaan tenang, pikirannya yang sedang sibuk menerawang melihat titik - titik buram kenangan yang makin lama makin jelas, jari jemarinya mulai bekerja di depan laptop, menuliskan barisan kata yang dari tadi ada di kepalanya, dia memulai dengan menuliskan Judulnya
"If I could talk with....... "

Suara Hujan di luar mendampingi Lagu Efek Rumah Kaca menemaninya mengetik tulisannya...


"...........Aku selalu suka sehabis Hujan di Bulan Desember.............."