Senin, 30 Januari 2012

SEDERHANA

Suatu siang terik, Rama duduk membisu di sebuah kamar, duduk dia melamun seperti biasanya, bukannya tidak senang dengan dunia luar tapi bila sedang bebas dari segala aktifitas perkuliahannya, rumah adalah surga, seperti biasa juga dia menatap langit – langit kamar, mendengar detak jam. Hingga bunyi telepon genggamnya mengeluarkan dia dari kegiatan melamunnya, itu sms dari Lisa.


Ternyata itu sebuah pesan singkat, Rama laki – laki santai dngan pemikiran yang kadang rumit, dia sudah memikirkan beribu kata – kata untuk membalas pesan itu, bahkan sebelum dia membaca apa pesannya, setelah puas berpikir dia kembali ke alam nyata. Mereka pun melakukan sebuah percakapan dengan pesan singkat.


RABU 11 : 05 Lisa
Siang Rama, kamu lagi di mana? Mau keluar ngga? Eh ia Kamu punya info ttg Festival yang diadakan hari ini sama besok itu ngga?


RABU 11 : 25 Rama
Siang Lisa, aku di rumah, aku lagi ngga punya rencana keluar Lis, oh Festival Kebudayaan Jepang itu, wah belum ada Lis, Bagaimana kalo besok kita pergi sama – sama cari info tentang Festival itu?


RABU 11 : 27 Lisa
Ok deh, besok kalau gitu ^^


RABU 11 : 35 Rama
Ok See you tomorrow Lisa :)


Keesokan harinya Rama terbangun lebih cepat daripada biasanya, waktu masih pukul 03 : 50 WITA. Dia terbangun karena perasaan aneh, tapi sangat familiar baginya, kepala berat, nafas nya berbunyi khas, saluran prnafasannya menyempit, Rama duduk memegang dadanya, dia bangun dari tidurnya, dia duduk menenangkan jiwanya, dia berdiri menyalakan lampu kamarnya, meluaskan jarak pandang matanya.


Pandangannya masih kabur, matanya beradaptasi dari gelap ke terang, tertatih – tatih dia meraih gagang pintu an beranjak keluar dari kamarnya. Dia meminum obatnya, sebenarnya dia benci hrus melakukan in, karena dia tahu obat ini, mengeroposkan tulangnya, merusak organnya perlahan namun pasti, tapi apalah maudikata, obat ini bisa membuatnya merasa lebih baik.


Dia masuk lagi ke kamarnya, mematikan lagi lampu, kembali ke tempat tidurnya, menarik selimut, membaringkan badaannya, dia menatap gelap, perlahan dia terlelap terlahap oleh efek obat tadi.


Esoknya dia terbangun, dengan keadaan yang belum sembuh, tapi sedikit lebih baik, dia meraih telepon genggam disampingnya, Jam di telepon genggamnya sudah menunjukkan pukul 12:49 siang reaksinya biasa, dia juga melihat 2 sms dan 3 missCall dan semua itu dari Lisa, reaksinya luar biasa, dia mengingat dia teringat.


KAMIS 07:00 Lisa
Pagi Rama J hari ini jadi kan...?


KAMIS 08:23 Lisa
Rama, kamu belum bangn yah? Bangun dong nanti telat :)


KAMIS 11 : 45 Lisa
Rama, aku sudah dapat info ttg festival itu, kayaknya kita telat deh hehehe ^^

Rama terdiam, dia lupa akan asmanya,  dia menghela nafas panjang dan dalam hati Rama berkata
“Haaaah Merasa Bersalah itu Sederhana”


Buru – buru dia mengirimkan pesan singkat kepada Lisa


KAMIS 13 : 20 Rama
Lisa, maaf aku baru liat smsmu, maaf tadi subuh asmaku kambuh obatnya bikin aku tidur dan bangunnya kesiangan, yah mungkin Lisa ngga percaya -__- aku bisa maklum sekali lagi maaf, yah jadi kita ngga bisa lg membeli iket ke Festival itu? Kita cek aja dulu, aku ke sana sekarang yah....


Tak ada tanggapan apapun dari Lisa, Rama makin marah dengan dirinya sendiri, pikiran ribet Rama bahkan berkata kalau saja bunuh diri itu tidak dosa, dia melakukannya sekarang. Dia menelepon Lisa, tersambung tapi tetap tak ada tanggapan dari Lisa. Beberapa panggilan dia lakukan tapi tetap hasilnya Nihil.


Dia berbaring kembali, menyesal, sangat menyesal, dia sudah merasa dirinya sangat jahat. Tak lama kemudian Tleponnya berbunyi. Dia kaget, dikepalanya hanya satu Lisa, dan tebakannya betul.


KAMIS 14 : 30 Lisa
Waaah maaf Rama, aku ngga dengar telepon kamu aku sedang main dengan anjingku di depan kamar, Hpku tertinggal di dalam kamar, Rama kalau sakit mending istirahat aja, soal Festival itu gpp kok, selalu ada hari lain, btw cepat sembuh yah Rama ^^


Rama tersenyum, dengan rasa bersalah besar di hatinya, dengan menghela nafas dia, kembali berbicara dalam hati
“Haaaah Merasa bersalah itu sedrhana, kagum dan jatuh cinta kepada perempuan simple dan ngga ribet itu juga sederhana”


Dia membalas pesan itu


KAMIS 14 : 55 Rama
Ia Lis, sekali lagi maaf yah, aku jadi ngga enak soalnya aku yg berjanji dan aku yg ingkar, oh Lis makasih ia buat ucapan cepat sembuhnya.


KAMIS 15 : 00 Lisa
Yep ^^


Rama meletakkan telepon genggamnya, dia mengehela nafas, asma sudah pergi, nafasnya leluasa ;agi keluar masuk, hatinya juga sudah lega bisa meminta maaf, walaupun dia tak tahu bagamana perasaan Lisa yang sebenarnya. Dalam hati dia berbicara lagi


“Yah aku akui meminta maaf itu walaupun kadang sulit dan penuh perhitungan akhirnya jg keren, memberikan maaf dengan sederhana tanpa mengharapkan pengganti keselahan itu sederhana dan lebih keren dari apapun di dunia ini”


Sok romantis Rama menuliskan sesuatu di kotak pesan telepon genggamnya


“Lisa maaf mengecewakanmu, tapi seperti yang kau bilang selalu ada hari lain, lain kali aku pasti melakukan sesuatu yg tidak akan mengecewakanmu, percayalah”


Dengan hati yang berdebar – debar dia perlahan memencet tombol “Send”.


Masuk pemberitahuan “Pesan Tidak Terkirim”


Dia cek Pulsa “Pulsa anda Rp. 56”


Rama tertawa menyadari skenario Tuhan itu memang Maha Keren...........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar