Sabtu, 11 Januari 2014

Kembali ke Kamar Gelap

Aku melihat  hari-hari, yang begitu menampar kesadaran diri, mengeluarkan aku dari zona nyaman, membuatku harus mnyalakan lampu di kamar gelap.

Aku melihat hari-hari, yang begitu menampar konsistensi diri, menawarkan aku dua dunia, keduanya menyenangkan, keduanya membahagiakan, tapi menyediakan satu prioritas

Aku melihat hari-hari yang begitu menampar nurani, walau berhasil bersembunyi di balik topeng tanpa ekspresi, ternyata tanganku bergetar ikut  merasakan jantung seseorang lemah, melihat seseorang melalui masa kritis, dan merasakan darah seseorang di tanganku

Aku melihat hari-hari yang begitu membuat bersyukur, aku masih merasakan sedih aku masih manusia, aku penyendiri yang tidak pernah benar-benar sendiri

Hari ini Jantung seseorang kembali berdetak, emosi kembali tergambar dalam ekspresi
Hari ini Masa kritis seseorang telah usai, dan kembali menikmati alunan music keras
Hari ini Luka seseorang telah dijahit, dirinya bias kembali berpuisi

Hari ini Aku kembali ke Kamar Gelap dengan tenang.

1 komentar: