Akhir Oktober sekitar pukul 20 : 00 WITA
Di luar...
Gelap menyelimuti Kota
Tersisa lampu kendaraan yang lalu lalang lalu menghilang
Suara terdengar dari berbagai sudut
Suara klakson kendaraan terdengar saling sahut dari kejauhan
Suara keluhan orang - orang yang tak terbiasa akan gelap
Keindahan bulan pun terabaikan
Di dalam...
Kamar ini sudah gelap bahkan sebelum kota diselimuti gelap
Waktu yang terus berjalan, sangat jelas terdengar
Suaranya diwakilkan detak jam yang begitu menghipnotis
Tik... Tok... Tik... Tok...
Keluhan yang meraja lela membuat Oktober kurang mendapatkan klimaks di akhir pertunjukannya.
Awal November sekitar pukul 00 : 45 WITA
Selamat datang November
Masih dengan gelap dari Oktober
Semua harapan pada November mulai dikirim oleh banyak orang
Semesta sibuk menyortir harapan mana yang pantas untuk disampaikan ke Tuhan
Aku berdiri di depan rumah
Menghindarkan diri dari kebosanan
Aku bersyukur, tidak hanya sebelah tapi kedua mataku sudah sadar gelap adalah teman setia dari waktu - waktu yang hilang
Pupilku terbuka lebih lebar, melihat sekeliling, sejauh mata memandang hanya gelap
Hingga aku sadar
Gelap yang datang bukan gelap yang kelam
Kelam yang terasa hanya sebuah perwujudan kekesalan terhadap alasan mengapa kota malam ini gelap
Yang membuat Aku hampir melupakan
Ada sebuah bias cahaya di jalanan gelap itu
Cahaya yang membuat gelap ini tidak membutakan
Aku menatap keatas
Bulan dan aku bertatap muka
Yah...
Cahaya bulan yang waktu itu sangat indah
Membawa kedalaman berperasaan
Dan remang - remang penggugah hati
Mendatangkan Inspirasi untuk berpuisi
Menciptakan Imaji seakan semuanya bisa direalisasi
Aku kembali ke dalam rumah
Kembali menikmati gelap sebuah Kamar
Meninggalkan Bulan di luar yang sedang menikmati pertunjukannya, yah dia layak mendapatkannya
Sesekali aku melihat jendela
Aku tersenyum
Aku tersadar
Melihat Semesta
Menyembunyikan korek lalu berlalu sambil bersiul.
Jumat, 02 November 2012
Kamis, 01 November 2012
Aku Kagum akan Suara
Diposting oleh
Muhammad Aswan Pratama
Yah sekali lagi Aku tergeletak di lantai kamar ini, menikmati dinginnya ubin, melepas gerah, belajar keluar dari masalah rasa gerah, agar hidupkuku tak terlalu banyak mengeluh tentang hal sepele contohnya gerah. Tanganku meraih remote TV, semua Channel TV kulalui bolak balik, rasanya jenuh melihat air mata, tawa licik, lelucon kejam yg dibungkus sedimikian rupa sehingga "layak dinonton" oleh masyarakat. Tanganku meraih telepon genggamku, hanya mengutak atiknya hingga icon "radio" menarik perhatianku, sekali lagi aku memilih - milih, mendengarkan banyak frekuensi membawa pikiranku terhanyut dalam lamunan tentang ingatan.
Jauh...
Kembali ke masa SMP, masa cinta monyet makin parah, sepertinya lebih tepat kalau namanya diganti menjadi Cinta Babon, ganas beringas suka manjat sana sini.
Seperti kebanyakan remaja usia SMP lainnya yang sedang merasakan perasaan aneh di hati tiap melihat lawan jenis, aku suka mencari sesuatu yang cocok buat menggambarkan perasaan yang dirasakan, salah satunya dengan musik. Nah! Kemudian timbul permasalahan, saat itu aku belum menggunakan HP atau gadget bermemori lainnya yang bisa memainkan musik, saat itu aku juga masih gagap akan teknologi Internet, yang kutahu di Internet saat itu hanya Mesin pencari dan Email, yah jadi salah satu pemecahan masalah yang paling benar adalah Mendengarkan Radio....
Yah... Satu persatu frekuensi radio menjadi temanku sepulang sekolah. Apalagi menjelang malam, Radio menjadi teman yg menyenangkan dalam menunggu kantuk. Setiap hari berlalu dengan Tawa, Cerita seram, Lagu yang cocok buat menggambarkan perasaan, dan sebagainya. Begitu menyenangkan, hingga beberapa suara sudah menjadi suara yg sangat aku tunggu, yah.... aku kagum akan beberapa suara, aku suka akan beberapa suara....
Aku sadar dari lamunanku... Mematikan radio di HPku,melihat langit2 kamar2 dan menerawang
Jauh lebih dalam...
Aku teringat beberapa suara itu,
Pertama Sersan Dhani di Celebes FM, entah siapa nama aslinya, suaranya tegas, dan tutur katanya sopan, dan menggunakan bahasa baku, entah itu disesuaikan dengan acara yg dia bawakan, yg jelas aku suka.
Kedua aku sedikit lupa namanya, Kak Adi atau siapapun namanya, dia membawa acara komedi di radio Gamasi, suara tawanya yg lepas lucu yah selalu berhasil mengundang tawaku juga.
Beberapa pembaca berita di RRI dan sebagainya.
Ada satu lagi suara di radio yg sangat aku rindukan, seorang perempuan yang di tipa akhir acaranya dia selalu bermain gitar dan memainkan sebuah lagu untuk pendengarnya. Waktu SMP aku sempat mencatat liriknya, entah benar atau tidak..
It's Time for we
To say Good bye, we so sorry iiii
But for you guys... I say Don't worry
We will back again tomorrow, we will keep you from sorrow
Yah dalam liriknya dia berjanji untuk menjauhkan pendengarnya dari kesedihan dan itu selalu dia tepati tiap dia mengudara.
Aku merindukan mereka, bukan tidak menyukai suara2 yg sekarang berlalu lalang di Radio, beberapa Frekuensi, kemasannya terasa begitu sama sekarang, walau ada beberapa memberi sesuatu yg berbeda tp mereka seperti kehilangan magis untuk menarik pendengar.
AKU PENDENGAR YANG MERINDU
Aku merindukan suara2 itu
Mungkin mustahil tuk kembali
Aku tak membenci suara2 baru
Sebagai Pendengar aku hanya merasa kurang diajak bersenang2, menikmati lelucon, mendengarkan berita, cerita sedih, puisi, cerita seram dan lain - lain
Ah Sudahlah....
Ini hanya suaraku
Pendengar yang merindukan suara
Pendengar yang merindukan menikmati radio hingga semua frekuensi menyiarkan hal yang sama
Suara zzzzzzzzzzzzz....
Jauh...
Kembali ke masa SMP, masa cinta monyet makin parah, sepertinya lebih tepat kalau namanya diganti menjadi Cinta Babon, ganas beringas suka manjat sana sini.
Seperti kebanyakan remaja usia SMP lainnya yang sedang merasakan perasaan aneh di hati tiap melihat lawan jenis, aku suka mencari sesuatu yang cocok buat menggambarkan perasaan yang dirasakan, salah satunya dengan musik. Nah! Kemudian timbul permasalahan, saat itu aku belum menggunakan HP atau gadget bermemori lainnya yang bisa memainkan musik, saat itu aku juga masih gagap akan teknologi Internet, yang kutahu di Internet saat itu hanya Mesin pencari dan Email, yah jadi salah satu pemecahan masalah yang paling benar adalah Mendengarkan Radio....
Yah... Satu persatu frekuensi radio menjadi temanku sepulang sekolah. Apalagi menjelang malam, Radio menjadi teman yg menyenangkan dalam menunggu kantuk. Setiap hari berlalu dengan Tawa, Cerita seram, Lagu yang cocok buat menggambarkan perasaan, dan sebagainya. Begitu menyenangkan, hingga beberapa suara sudah menjadi suara yg sangat aku tunggu, yah.... aku kagum akan beberapa suara, aku suka akan beberapa suara....
Aku sadar dari lamunanku... Mematikan radio di HPku,melihat langit2 kamar2 dan menerawang
Jauh lebih dalam...
Aku teringat beberapa suara itu,
Pertama Sersan Dhani di Celebes FM, entah siapa nama aslinya, suaranya tegas, dan tutur katanya sopan, dan menggunakan bahasa baku, entah itu disesuaikan dengan acara yg dia bawakan, yg jelas aku suka.
Kedua aku sedikit lupa namanya, Kak Adi atau siapapun namanya, dia membawa acara komedi di radio Gamasi, suara tawanya yg lepas lucu yah selalu berhasil mengundang tawaku juga.
Beberapa pembaca berita di RRI dan sebagainya.
Ada satu lagi suara di radio yg sangat aku rindukan, seorang perempuan yang di tipa akhir acaranya dia selalu bermain gitar dan memainkan sebuah lagu untuk pendengarnya. Waktu SMP aku sempat mencatat liriknya, entah benar atau tidak..
It's Time for we
To say Good bye, we so sorry iiii
But for you guys... I say Don't worry
We will back again tomorrow, we will keep you from sorrow
Yah dalam liriknya dia berjanji untuk menjauhkan pendengarnya dari kesedihan dan itu selalu dia tepati tiap dia mengudara.
Aku merindukan mereka, bukan tidak menyukai suara2 yg sekarang berlalu lalang di Radio, beberapa Frekuensi, kemasannya terasa begitu sama sekarang, walau ada beberapa memberi sesuatu yg berbeda tp mereka seperti kehilangan magis untuk menarik pendengar.
AKU PENDENGAR YANG MERINDU
Aku merindukan suara2 itu
Mungkin mustahil tuk kembali
Aku tak membenci suara2 baru
Sebagai Pendengar aku hanya merasa kurang diajak bersenang2, menikmati lelucon, mendengarkan berita, cerita sedih, puisi, cerita seram dan lain - lain
Ah Sudahlah....
Ini hanya suaraku
Pendengar yang merindukan suara
Pendengar yang merindukan menikmati radio hingga semua frekuensi menyiarkan hal yang sama
Suara zzzzzzzzzzzzz....
Langganan:
Postingan (Atom)