Aku masuk ke pikiranku, berdiri terdiam di tengah ruangan.
Dikelilingi
oleh cermin - cermin besar, cermin yang memantulkan bayangan yg akan
aku pilih untuk aku pantulkan lagi ke hadapan semua orang yang melihatku
Aku resah, aku terlalu suka dengan salah satu bayanganku di
salah satu cermin, aku khawatir bayanganku yg lain juga menyukainya, aku
takut semua org melihatnya sebagai diriku
Sempat aku merasa
ternyata keresahanku salah, bayanganku membuatku lebih tahan ceemohan,
kekhawatiranku juga berlebihan, bayanganku juga membuatku tidak
merasakan sakit, ketakutanku seharusnya tak ada karena bayanganku
membuat rasa takutku hilang. Dan yg terpenting semua yg dihadapanku menyukainya walau ada juga yang tidak suka
Hingga suatu saat aku
berdiri ditengah kerumunan kaca, teman - temanku, keluargaku, musuhku
memandang cermin - cermin itu, mereka sedang berrcengkrama dgn aku yang bukan aku.
Aku
marah, ini terasa seperti kau menikmati keadaan di mana kau bersembunyi
di balik sosok lain dalam dirimu dan disaat bersamaan kau takut
kehilangan semuanya bahkan musuhmu, aku ingin mengembalikan semuanya
Aku
masuk ke pikiranku dgn amarah dan tangis, lama aku terjebak di dalam
beberapa jam berlalu, aku masih dsana dan memecahkan cermin
terakhir.....
Aku terbangun dari tidurku, masih setengah sadar
aku beranjak dari tempat tidur, mendekati lemari berkaca... Aku melihat
bayanganku... Tiba2 dia keluar, mencekikku, mengiris nadiku dan berbisik
Aku
terbangun lagi ternyata itu mimpi, aku bingung bajuku basah... Tangan
kiriku bercak merah... Tangan kananku memegang pisau...
Aku tak merasa takut....
Aku tak merasa sakit....
Aku tak merasa nafasku terengah2...
Aku tak merasa pengelihatanku melemah....
Aku terbangun di RS, seorang dokter berkata
"irisannya dalam tapi tidak vital"
Aku diam.... Aku meraih sesuatu dari meja peralatan dokter itu
Tangan kiriku mencekik lehernya
Aku mengiris pelipisnya... Lalu dadanya, lengannya, hampir semua bagian tubuhnya....
Lalu aku berbisik
"Jangan terlalu serius, irisannya banyak tapi tidak vital"
Aku berlalu,
ah bukan aku, bayanganku,
ah bukan bayanganku, yg sekarang aku,
ah sudahlah yg kutahu aku bukan aku lagi.