Jumat, 17 April 2015

MESIN KETIK TUA

Seorang lelaki lanjut usia, sedang bercengkrama
Memadukan hati dengan mesin ketik tua nya
Tiap suara hentakan
Menghantarkan huruf
Beriringan menjadi kalimat
Berharmoni menjadi puisi
Berirama seperti musik
Musik kebahagiaan, untuk Nurani.

ENGKAU BELUM KE MANA-MANA

Engkau belum ke mana-mana
Engkau belum pergi sepenuhnya
Namamu masih menggema di seluruh penjuru kota
Memekakan telinga
Menampar kesadaran
Menggedor hati
Menyulut rindu
Memanggil imaji garis wajahmu, yang begitu nyata

PAGI CERAH APRIL

Suatu pagi Aku tiba, di suatu tempat
Dengan jaket yang basah terkena hujan
Dengan sepatu yang kotor penuh lumpur
Dengan nafas yang fluktuatif karena berlari
Dengan badan yang gemetar beradaptasi dengan udara dingin
Lalu Aku melihatmu
Aku bersyukur diberi satu lagi Pagi yang cerah di bulan April